PELALAWAN – Kemacetan parah yang rutin terjadi di depan komplek Sekolah Bernas, yang menaungi jenjang SD, SMP, dan SMA, memicu usulan penutupan jalan sementara.
Kepadatan kendaraan penjemput yang menumpuk membuat arus lalu lintas lain terhambat dan membahayakan keselamatan pelajar.
Kondisi yang telah berlangsung lama ini mendorong masyarakat dan tokoh pemuda Pelalawan mengajukan permohonan resmi kepada pemerintah daerah dan dinas terkait.
Mereka meminta agar jalan di depan sekolah ditutup sementara selama jam pulang sekolah, dengan pengalihan arus lalu lintas melalui Jalan depan Masjid Ulul Azmi.
Muhammad Daut, seorang tokoh pemuda Pelalawan, menyampaikan keprihatinannya.
“Kita lihat sendiri, tiap hari bila tiba waktu pulang anak sekolah, jalan di hadapan SMA, SMP, dan SD Bernas jadi semacam lautan kendaraan. Anak-anak kita yang sepatutnya pulang dengan aman, malah berselisih dengan lalu lintas yang padat,” ujarnya pada Sabtu (20/9/2025).
“Maka dengan hormat dan penuh harapan, saya berharap pada dinas terkait, kiranya jalan depan sekolah itu dapat ditutup sementara pada waktu penjemputan. Biarlah arus lalu lintas dialihkan ke Jalan depan masjid Ulul Azmi,” tambah Daut.
Ia menegaskan, usulan ini bukan untuk menyusahkan pengendara lain, melainkan demi keselamatan dan ketertiban lalu lintas.
"Tujuannya bukan untuk menyusahkan orang, tapi justru demi keselamatan anak-anak sekolah serta supaya lalu lintas tetap teratur. Anak adalah amanah, dan amanah itu wajib dijaga dengan sebaik-baiknya," ungkapnya.
Masyarakat dan pemuda Pelalawan berharap pemerintah daerah dapat segera menindaklanjuti usulan ini, mengingat keselamatan pelajar adalah prioritas utama.
“Jadi saya berharap usulan ini dapat jadi perhatian dan segera dilaksanakan, agar negeri kita makin elok, tertib, dan selamat,” tutup Daut.