PELALAWAN - Pertamina EP (PEP) Lirik Field terus memperkuat komitmen pemberdayaan masyarakat melalui program berbasis potensi lokal.
Salah satu langkah nyata yang dijalankan adalah pembentukan dan pembinaan Kelompok Wanita Tani (KWT) di sejumlah desa sekitar wilayah kerja perusahaan, guna mendorong kemandirian ekonomi perempuan pedesaan.
Melalui pendampingan dan pelatihan terpadu, PEP Lirik membantu para anggota KWT mengolah hasil pangan lokal menjadi produk camilan yang bernilai tinggi dan memiliki daya saing di pasaran.
Produk-produk tersebut meliputi olahan pisang, biji karet, ikan lele, hingga ubi, yang dikemas secara modern dan menarik.
“Salah satu program pelibatan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) di bidang ekonomi diimplementasikan lewat menumbuhkan UMK. Pelatihan yang diberikan meliputi produksi, perizinan, kemasan, hingga pemasaran,” ujar Manager CID Regional 1, Iwan Ridwan Faizal, Sabtu (18/10/2025).
Beberapa kelompok yang telah berhasil dibina antara lain KWT Tunas Sari dari Desa Lambangsari 123 dengan produk Kerispati (keripik pisang roti), KWT Cahaya Japura dari Desa Japura dengan Abon Lele, KWT Mekarsari di Dusun Ampel Gading dengan produk Browjika (brownies biji karet), serta KWT Melati dari Desa Lambangsari V yang menghasilkan Ubi Ibu (keripik ubi).
Tak hanya produk pangan, PEP Lirik juga mendampingi budidaya cacing tanah yang dikembangkan menjadi produk pupuk organik vermikompos, memperluas peluang ekonomi masyarakat.
Untuk memperluas jangkauan pasar, PEP Lirik aktif mempromosikan produk UMK binaannya, antara lain melalui pameran Helat Pelalawan 2025 yang digelar 8-12 Oktober 2025 di Ruang Publik Kreatif, Pangkalan Kerinci.
Dalam pameran tersebut, produk-produk binaan PEP Lirik mendapat sambutan positif dari masyarakat dan pemerintah daerah. SKK Migas Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) turut memberikan dukungan terhadap inisiatif ini.
“PEP Lirik telah membuktikan bahwa peran industri migas tidak berhenti pada produksi energi. Lebih dari itu, energi sejati hadir saat perusahaan mampu memberikan ruang bagi masyarakat untuk tumbuh dan berdaya,” tutur Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut, Yanin Kholison.
Lebih dari sekadar kegiatan promosi, partisipasi KWT binaan PEP Lirik di berbagai ajang pameran mencerminkan keberhasilan program pemberdayaan ekonomi yang tumbuh dari desa.
Melalui pelatihan kewirausahaan, peningkatan kapasitas produksi, dan fasilitasi akses pasar, PEP Lirik membuka peluang bagi masyarakat untuk berkembang secara mandiri dan berkelanjutan.
Program ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), poin 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), serta poin 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).