www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
LDII Rohil Gelar Aksi Kerja Bakti Nasional 2025
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Gubri Wahid Usulkan Pulau Rupat Jadi KEK, Menko Airlangga: Harus Ada Industri Utama yang Siap
Selasa, 06 Mei 2025 - 19:58:01 WIB
Gubernur Riau, Abdul Wahid usulkan Pulau Rupat Jadi KEK ke Menko Airlangga (foto/int)
Gubernur Riau, Abdul Wahid usulkan Pulau Rupat Jadi KEK ke Menko Airlangga (foto/int)

JAKARTA — Gubernur Riau, Abdul Wahid, memaparkan potensi besar sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Provinsi Riau kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam pertemuan di Kantor Menko Perekonomian pada Selasa (6/5/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Wahid mengusulkan pengembangan Pulau Rupat sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Dalam pemaparannya, Gubernur Wahid menjelaskan bahwa Riau memiliki komoditas unggulan seperti kelapa sawit dan kelapa dalam yang tersebar di Indragiri Hilir, Pelalawan, dan Kepulauan Meranti. Selain itu, terdapat komoditas potensial lainnya seperti sagu, karet, hutan tanaman industri (HTI), dan kopi liberica di Meranti.

Wahid menekankan bahwa optimalisasi potensi tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan di Riau, serta berkontribusi pada pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan pekerjaan.

"Kalau ingin membangun ekonomi di Riau melalui kebijakan pemerintah pusat, menjadikan Riau sebagai hub pertumbuhan ekonomi bukan hal yang sulit, karena potensinya besar dan berdaya saing," ujar Wahid.

Salah satu langkah strategis yang diusulkan adalah pengembangan Pulau Rupat di Kabupaten Bengkalis sebagai KEK. Wahid meminta dukungan pemerintah pusat, khususnya Menko Perekonomian, untuk mendorong percepatan penetapan KEK tersebut.

Selain itu, ia juga mengusulkan pengembangan kawasan logistik perkapalan di Pulau Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, yang memiliki garis pantai potensial dan kandungan mineral silika untuk industri.

Lebih lanjut, Wahid menyampaikan rencana pengembangan Kawasan Ekonomi Bukit Batu seluas sekitar 8.000 hektare, serta menyoroti potensi Pulau Burung untuk dikembangkan menjadi kawasan industri berbasis kelapa, pertanian terpadu, dan halal hub.

Menanggapi usulan tersebut, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyambut baik inisiatif Gubernur Riau dan menyatakan bahwa pemerintah pusat terbuka terhadap inisiatif daerah. Namun, ia mengingatkan bahwa keberhasilan KEK sangat bergantung pada ketersediaan dan kesiapan industri utama sebagai penopang kawasan tersebut.

"Jika industrinya sudah ada, KEK akan berkembang dengan cepat, maka itu harus dipikirkan," jelas Airlangga.

Airlangga juga menyoroti bahwa kawasan Selat Malaka memiliki potensi ekonomi besar karena menjadi jalur lalu lintas perdagangan internasional yang sibuk. Namun, ia mengingatkan bahwa tantangan utamanya adalah daya saing antar wilayah, karena banyak provinsi lain juga mengajukan KEK namun gagal karena infrastruktur dan kesiapan lahan yang belum memadai.

"Untuk itu, pemerintah daerah harus jeli memilih wilayah dengan kekuatan terbesar, dan menyiapkan jalan, pelabuhan, serta lahan matang agar mampu bersaing secara internasional," ungkapnya.

Airlangga mendorong Pemprov Riau untuk menyusun studi kelayakan yang matang, didukung regulasi serta komunikasi aktif dengan Dewan Nasional KEK dan tim khusus. Ia menekankan bahwa KEK harus dirancang sekompetitif mungkin agar mampu menarik investor dan bersaing di kancah internasional.

"Silakan lakukan komunikasi dengan Dewan Nasional KEK. Sebelum itu, kita minta studi kelayakannya matang dan mampu bersaing secara internasional," tutupnya dikutip dari MC.Riau. (Adv)



Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
LDII Rokan Hilir menggelar aksi kerja Bakti Nasional 2025 (foto/afrizal)LDII Rohil Gelar Aksi Kerja Bakti Nasional 2025
Ruko elektronik di Jalan Nangka, Pekanbaru terbakar dan tewaskan satu keluarga (foto/ist)Polisi Dalami Penyebab Kebakaran Maut di Pekanbaru yang Tewaskan Satu Keluarga
Peringatan Hari Anak Nasional ke-41 sekaligus menyemarakkan Hari Jadi ke-68 Provinsi Riau (foto/yuni)Pekan Gembira Anak Riau Meriahkan Rangkaian HUT ke-68 Provinsi
Kebakaran maut hangguskan ruko dan tewaskan satu keluarga di Jalan Nangka, Pekanbaru (foto/int)Kronologi Kebakaran Maut di Jalan Nangka Pekanbaru yang Tewaskan Satu Keluarga
Kebakaran maut dini hari di Pekanbaru ada empat orang tewas dalam ruko Jalan Nangka (foto/sc WA)Kebakaran Maut di Pekanbaru, 4 Orang Tewas dalam Ruko di Jalan Nangka
  Permasa Jatim mendukung BRK Syariah jadi regional champion lewat kolaborasi strategis (foto/yuni)Permasa Jatim Dukung BRK Syariah Jadi Regional Champion Lewat Kolaborasi Strategis
Wako Agung beserta istri kunjungi keluarga korban kebakaran maut di Jalan Nangka Pekanbaru (foto/rri)Wako Kunjungi Keluarga Korban Kebakaran Maut di Jalan Nangka Pekanbaru
Parkir 24 jam di ritel modern Pekanbaru dikeluhkan warga (foto/tribunpekanbaru)Parkir 24 Jam di Ritel Modern Dikeluhkan Warga, DPRD Pekanbaru Desak Penertiban Tegas
Ilustrasi cuaca di Riau berpotensi diguyur hujan lebat (foto/int)Waspadai Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang di Sejumlah Wilayah Riau
Karhutla di Riau mulai mengkhawatirkan (foto/rivo)Alamak, 222 Hotspot Terdeteksi di Riau, Rohil Paling Parah
Komentar Anda :

 
 
 
Potret Lensa
Konsolidasi Kesiapsiagaan Personel dan Peralatan Pengendalian Kebakaran Hutan di Riau dan Sumbar
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2025 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved