PEKANBARU – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, SF Hariyanto, menyampaikan bahwa sebanyak 62 kecamatan di Provinsi Riau masuk dalam kategori rawan bencana, terutama banjir dan longsor. Ia meminta seluruh pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
Menurut SF, Riau saat ini berada pada periode cuaca ekstrem seiring meningkatnya curah hujan. Kondisi tersebut memicu risiko tinggi terhadap bencana alam.
“Berdasarkan data yang ada, Riau memasuki puncak musim hujan. Tercatat 39 kecamatan dan 170 desa rawan banjir, serta 23 kecamatan dan 36 desa rawan longsor. Karena itu, seluruh daerah harus meningkatkan kesiapan secara maksimal,” ujarnya, Senin (8/12/2025).
Untuk mendukung kesiapsiagaan, SF menginstruksikan Dinas PUPR memastikan seluruh alat berat dalam kondisi baik dan siap digunakan kapan pun untuk penanganan darurat.
Ia menambahkan, data BMKG menunjukkan adanya potensi peningkatan curah hujan di beberapa wilayah, terutama Pekanbaru, Kampar, Rokan Hulu, dan Pelalawan. Kondisi ini menuntut langkah mitigasi cepat tanpa menunggu terjadinya bencana.
Melihat situasi tersebut, SF meminta kepala daerah mengaktifkan posko bencana di kabupaten dan kota selama 24 jam. Langkah lain yang perlu dilakukan antara lain apel kesiapsiagaan, normalisasi sungai, perbaikan tanggul, serta penanganan titik-titik rawan drainase yang kerap menyebabkan genangan.
Terkait pengelolaan PLTA Koto Panjang, SF menekankan pentingnya koordinasi dan sistem peringatan dini agar pembukaan pintu air tidak dilakukan secara bersamaan sehingga tidak memperparah banjir di wilayah hilir, khususnya Kabupaten Kampar.
“Seluruh kepala daerah tolong pastikan ketersediaan dan pemanfaatan Belanja Tidak Terduga (BTT) secara cepat dan tepat sasaran. Selain itu, lakukan pelaporan kondisi bencana secara real-time untuk mempercepat pengambilan keputusan dan penanganan di lapangan,” tegasnya.
Sebelumnya, Dinas PUPR Riau juga telah menyiapkan 21 unit alat berat dan kendaraan pendukung sebagai bagian dari kesiapsiagaan. Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi mulai 1 Desember hingga 31 Januari mendatang.