www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
Ketua HMI Sumbagtera Dukung Skema Take on Product, Dorong Riau Mandiri Secara Fiskal
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Miris! Wabah Malaria Meluas di Sinaboi, Stok Obat Kosong Meski Dana Rp4 M Sudah Dikucurkan
Senin, 25 Agustus 2025 - 21:16:46 WIB
Anggota Komisi D DPRD Rokan Hilir, Devi Paranita (foto/Afrizal)
Anggota Komisi D DPRD Rokan Hilir, Devi Paranita (foto/Afrizal)

ROHIL – Wabah malaria yang melanda Kecamatan Sinaboi dan sekitarnya memicu kekhawatiran serius di tengah masyarakat. Meski pemerintah daerah telah mengalokasikan Dana Tidak Terduga (DTT) sebesar Rp 4 miliar.

Kenyataannya warga yang terjangkit masih kesulitan mendapatkan obat-obatan esensial, bahkan alat diagnosis malaria pun minim tersedia di fasilitas kesehatan setempat.

Keluhan datang langsung dari warga. Salah satunya, Sembara, yang mengaku harus bolak-balik ke Puskesmas Sinaboi karena mengalami gejala malaria, namun tak kunjung mendapatkan penanganan yang layak.

“Saya sudah bolak-balik ke Puskesmas, minta dicek, tapi katanya alat tes malaria habis. Obat pun tidak ada. Saya cuma dikasih Paracetamol dan vitamin,” ungkap Sembara, kecewa.

Kondisi ini memantik reaksi keras dari anggota Komisi D DPRD Rokan Hilir, Devi Paranita, yang membidangi kesehatan. Dalam keterangannya di ruang kerja, Senin (25/8/2025), politisi PDI Perjuangan ini mengaku prihatin sekaligus geram terhadap lemahnya respons Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hilir.

“Ini sudah wabah. Laporan dari lapangan, 90 persen warga di Sinaboi terjangkit malaria. Tapi obat utama seperti Primakuin dan DHP (Dihydroartemisinin-Piperaquine) tidak tersedia di Puskesmas. Dana Rp 4 miliar itu ke mana?” ujarnya dengan nada tinggi.

Devi bahkan langsung menghubungi pejabat Dinas Kesehatan via telepon selulernya di hadapan awak media. Dari komunikasi itu, ia mendapat penjelasan bahwa obat jenis Primakuin tidak dianggarkan dalam penggunaan dana DTT karena tergolong obat tidak dijual bebas dan harus menunggu distribusi dari pemerintah pusat.

Namun, alasan itu tidak membuat Devi luluh.

“Kalau harus menunggu terus dari pusat, lalu rakyat bagaimana? Mau mati satu-satu dulu baru ada respons? Sementara Kepala Puskesmas saja rela pakai uang pribadi untuk beli obat. Mana tanggung jawab dinas?” kecamnya.

Di tengah keterbatasan, Devi memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kepala Puskesmas Sinaboi, dr. Serman Willy, yang disebutnya telah menunjukkan kepedulian luar biasa dengan membeli obat malaria menggunakan dana pribadi.

"Beliau ini patut ditiru. Di saat sistem lambat dan birokrasi macet, dr. Serman bergerak sendiri demi menyelamatkan nyawa warga. Saya salut dan terima kasih atas dedikasi beliau,” ujar Devi.

Sebagai bentuk tanggung jawab moral dan solidaritas, Devi bahkan menyatakan siap merogoh kocek pribadi jika Dinas Kesehatan tetap lamban dalam pengadaan obat.

“Saya tidak akan tinggal diam. Kalau memang Dinas Kesehatan tidak mau belikan obat, saya siap patungan. Ini soal nyawa manusia, bukan angka-angka dalam laporan,” tegasnya.

Selain minimnya stok obat, Devi juga menyoroti keterbatasan alat Rapid Diagnostic Test (RDT) untuk mendeteksi malaria secara cepat. Padahal, deteksi dini sangat penting untuk menekan penyebaran dan memberikan penanganan tepat waktu.

“Sekarang yang dibutuhkan masyarakat itu obat dan alat tes, bukan alasan dan rapat koordinasi. Dana sudah ada, tinggal kemauan untuk bergerak,” pungkasnya.

Penulis: Afrizal
Editor: Riki


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Ketua HMI Badko Sumbagtera, Gopinda Aditya.(foto: barkah)Ketua HMI Sumbagtera Dukung Skema Take on Product, Dorong Riau Mandiri Secara Fiskal
Walikota Pekanbaru, Agung instruksikan pengawasan ketat untuk program MBG (foto/int)
 Pemko Pekanbaru Perketat Pengawasan Program MBG, Evaluasi Terus Dilakukan
HW Live House menegaskan kegiatan sesuai izin, siap kooperatif dengan Pemprov Riau (foto/Tata)Warga Protes HW Live House Bising, Ini Kata Manajemen
BYD M6 hadir di Mal LW Pekanbaru, tawarkan kenyamanan dan efisiensi hingga 530 Km sekali cas (foto/Fitri)BYD Astra Pekanbaru Pamerkan Fitur Blade Battery Unit BYD M6 di LW Pekanbaru
Potongan hingga jutaan rupiah, Capella Honda Riau hadirkan program OMG (foto/ist)Diskon Hingga Jutaan Rupiah, Capella Honda Hadirkan Program OMG
  Bukan Pulau Burung, Pemprov Riau siapkan lahan pengganti untuk warga TNTN (foto/tribunpku)Ribuan Warga Sekitar TNTN Tak Direlokasi Jauh, Pemprov Riau Siapkan Lahan Pengganti
Gol Reyhan Firdaus bungkam Sriwijaya FC, PSPS raih tiga poin pertama (foto/IG PSPS)Reyhan Jadi Pahlawan, PSPS Raih 3 Poin Perdana Usai Kalahkan Sriwijaya FC
Penutup besi drainase pedestrian di sepanjang Jalan Thamrin, Kota Pekanbaru raib dicuri (foto/Yuni)Besi Penutup Drainase Marak Dicuri, Warga Pekanbaru Minta Patroli Diperketat
Nekat keluarkan izin HW Live House, Gubri Abdul Wahid (kanan) copot Plt Kadispar Riau, Ade Yudhistira (foto/int)Buntut Keluarkan Izin HW Live House, Gubri Copot Plt Kadispar Riau
Perayaan HUT ke-26 Kuansing dibuka dengan Pacu Jalur selama 3 hari di Tepian Narosa. (Foto: Ultra Sandi)Sempena HUT ke-26 Kuansing, 75 Jalur Resmi Berlaga di Festival Pacu Jalur Tepian Narosa
Komentar Anda :

 
 
 
Potret Lensa
Konsolidasi Kesiapsiagaan Personel dan Peralatan Pengendalian Kebakaran Hutan di Riau dan Sumbar
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2025 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved