BAGANSIAPIAPI – Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bangko terus mengembangkan program prioritasnya dalam memberikan bimbingan kepada calon pengantin. Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap hari Rabu di kantor KUA setempat.
Meski fasilitas ruangan masih terbatas dan seadanya, kegiatan bimbingan tetap berjalan dengan semangat tinggi. Calon pengantin yang akan melangsungkan pernikahan dikumpulkan untuk mendapatkan pembekalan penting seputar kehidupan rumah tangga.
Kepala KUA Bangko, Drs. Syamsul Tabris, Selasa (28/10) menyampaikan bahwa materi yang diberikan mencakup fikih keluarga, fikih pernikahan, serta aspek psikologis dalam membangun keluarga yang harmonis.
"Kita ingin pasangan yang akan menikah memiliki bekal yang cukup, baik dari sisi agama maupun psikologi keluarga," ujar Syamsul Tabris.
Tak hanya itu, KUA Bangko juga menjalin kerja sama dengan Puskesmas Bagansiapiapi. Dalam kerja sama ini, pihak puskesmas turut memberikan materi tentang kesehatan keluarga, kesehatan ibu dan anak.
Kolaborasi ini diharapkan mampu memberikan pemahaman menyeluruh kepada calon pengantin, tidak hanya dari sisi spiritual tetapi juga kesehatan fisik dan mental dalam membina rumah tangga.
Selain program bimbingan calon pengantin, penyuluh agama juga aktif memberikan pengajian kepada kelompok ibu-ibu yang rutin melakukan wirid dan pengajian.
Setiap penyuluh agama rata-rata membina lima kelompok pengajian yang tersebar hingga ke daerah Labuhan Tangga Baru, Bagansiapiapi, dan sekitarnya. Kegiatan ini menjadi wadah edukasi keagamaan yang efektif di tengah masyarakat.
Dalam pengajian tersebut, penyuluh agama juga menyampaikan materi pencegahan pernikahan dini. Edukasi ini penting untuk menekan angka pernikahan usia anak yang masih terjadi di beberapa wilayah.
KUA Bangko juga melaksanakan bimbingan usia remaja yang menyasar siswa-siswi kelas XII. Kegiatan ini dilaksanakan minimal satu kali dalam setahun sebagai bentuk pembinaan generasi muda.
Tahun ini, kegiatan tersebut telah dilaksanakan di MAN Negeri 1 Bagansiapiapi dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang. Materi yang diberikan mencakup kesiapan mental dan spiritual menuju jenjang pernikahan.
Di sisi lain, KUA Bangko juga telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan pihak rumah sakit umum. Tujuannya adalah untuk melakukan kunjungan kepada pasien sekaligus memberikan pencerahan spiritual.
Kegiatan ini menjadi bentuk kepedulian terhadap kondisi pasien, sekaligus memberikan motivasi dan semangat dalam menghadapi ujian kesehatan yang mereka alami.
Terkait angka perceraian, Syamsul Tabris mengakui bahwa pihaknya belum memiliki data pasti. Namun, secara umum terlihat adanya peningkatan kasus perceraian di lapangan.
"Penyebab perceraian adalah mulai sari faktor ekonomi, kurangnya perhatian dari salah satu pasangan dan faktor lainnya. Dan Ini menjadi tantangan bagi kita semua," tutup Syamsul Tabris.