PEKANBARU — Peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Kota Pekanbaru berlangsung meriah. Lebih dari 1.500 santri dari berbagai pondok pesantren berkumpul di Lapangan Mal Pelayanan Publik (MPP), Senin (27/10/2025), guna mengikuti upacara yang untuk pertama kalinya digelar secara meriah di Pekanbaru.
Dalam momentum tersebut, Walikota Pekanbaru Agung Nugroho tidak hanya memimpin jalannya upacara, tetapi juga meluncurkan program perdana "Beasiswa Santri" sebuah inisiatif baru Pemko Pekanbaru yang dirancang untuk memperkuat dukungan terhadap pendidikan berbasis pesantren.
"Ini yang pertama di Pekanbaru. Lebih dari 1.500 santri ikut dalam upacara ini, dan kita sangat berterima kasih kepada Kementerian Agama Kota Pekanbaru, pondok pesantren, NU, dan seluruh pihak yang telah berpartisipasi. Sekaligus hari ini kita meluncurkan program Beasiswa Santri sebagai wujud kepedulian pemerintah kepada para santri," ujar Agung.
Agung menjelaskan, Beasiswa Santri merupakan terobosan di luar skema Beasiswa 10 Miliar yang sudah lebih dulu berjalan di Pekanbaru. Program ini difokuskan untuk membantu santri berprestasi dan santri dari keluarga kurang mampu agar memiliki kesempatan yang sama dalam melanjutkan pendidikan.
"Kita peduli dengan santri, baik yang berprestasi maupun yang tidak mampu. Ini bukan sekadar bantuan, tapi investasi untuk masa depan. Program ini akan berlanjut karena kita ingin membangun SDM unggul dari lingkungan pesantren," tegasnya.
Menurut data Pemko Pekanbaru, saat ini terdapat 54 pondok pesantren yang aktif di Pekanbaru. Jumlah itu dinilai Walikota sebagai potensi besar dalam membentuk generasi muda yang berilmu, berakhlak, dan berdaya saing tinggi.
"Santri-santri hebat ini dibimbing oleh para kiai hebat. Mereka adalah aset besar bagi Kota Pekanbaru. Maka dari itu, perhatian terhadap dunia pesantren tidak bisa setengah hati," tutur Agung.
Upacara Hari Santri kali ini tidak hanya menjadi simbol kebersamaan antara pemerintah dan kalangan pesantren, tetapi juga menandai era baru kolaborasi antara Pemerintah Kota, Kementerian Agama, dan organisasi keagamaan dalam membangun karakter generasi muda Pekanbaru.
Dengan semangat Hari Santri Nasional 2025, Agung berharap nilai-nilai keislaman dan kebangsaan yang ditanamkan di pesantren dapat menjadi fondasi kuat bagi pembangunan kota yang berkeadaban.
"Kita ingin Pekanbaru tumbuh bukan hanya cerdas, tapi juga berkarakter. Dan pesantren memiliki peran penting dalam mewujudkan itu," tutupnya.