BAGANSIAPIAPI - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Dumai melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada siswa-siswi SMAN 1 Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Kamis (20/11).
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda mengenai bahaya penyalahgunaan narkotika.
Kepala BNN Dumai, AKBP Sasli Rais SH, menyampaikan bahwa berdasarkan data survei, tingkat penyalahgunaan narkotika di kalangan remaja masih cukup tinggi. Hal ini menjadi alasan utama dilaksanakannya kegiatan penyuluhan secara berkelanjutan.
"Kegiatan ini bukan hanya dilaksanakan di SMAN 1 Bangko saja, tetapi juga akan terus digelar di sekolah-sekolah lain di Kabupaten Rokan Hilir," ujar Sasli Rais usai memberikan materi penyuluhan.
Menurutnya, siswa merupakan generasi penerus bangsa yang harus dibentengi dari pengaruh buruk narkotika. Dengan pemahaman yang baik, diharapkan mereka mampu menolak ajakan maupun bujukan untuk mencoba barang haram tersebut.
Mantan Kapolsek Bangko itu menjelaskan, wilayah Rokan Hilir memiliki garis pesisir sepanjang lebih dari 230 kilometer lebih. Kondisi ini menjadikan daerah tersebut rawan sebagai pintu masuk narkotika dari luar negeri.
Banyaknya pelabuhan tikus di sepanjang pesisir juga memperbesar peluang masuknya narkotika secara ilegal. Karena itu, pengawasan di wilayah ini menjadi tantangan tersendiri bagi aparat penegak hukum.
BNN telah melakukan pemetaan dan monitoring terhadap sejumlah titik rawan. Beberapa daerah yang dinilai berisiko tinggi antara lain Kecamatan Sinaboi, Panipahan, Kubu, dan Pulau Halang.
Daerah-daerah tersebut sulit dijangkau melalui jalur darat karena akses yang terbatas. Kondisi ini membuat pengawasan semakin sulit, sehingga diperlukan strategi khusus untuk menutup celah masuknya narkotika.
Ke depan, BNN berkomitmen meningkatkan pengawasan di wilayah pesisir tersebut. Sasli Rais menegaskan pentingnya kolaborasi dengan unsur pemerintah daerah agar upaya pencegahan dapat berjalan lebih efektif.
Selain pemerintah, masyarakat juga diharapkan berperan aktif. BNN berencana membentuk penggiat anti narkotika di berbagai tingkatan, mulai dari kelurahan, desa, RT, sekolah, komunitas remaja, hingga karang taruna.
Dengan semakin banyak komunitas yang terbentuk, diharapkan pencegahan terhadap pengaruh narkotika dapat lebih solid. Sasli Rais menekankan bahwa perlindungan generasi muda, khususnya di Bagansiapiapi, menjadi prioritas utama dalam menjaga masa depan bangsa.