PEKANBARU – Sekitar 2.340 titik kerusakan jalan tercatat tersebar di berbagai ruas Kota Pekanbaru. Namun, dari jumlah tersebut, hanya sekitar 1.700 titik yang dipastikan bisa diperbaiki tahun ini melalui metode tambal sulam.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Rois, menyampaikan bahwa meskipun jumlah kebutuhan perbaikan cukup besar, kemampuan anggaran masih terbatas. Ia mengatakan, perbaikan jalan dengan metode overlay hanya dapat dilakukan di sekitar 20 titik saja sepanjang tahun 2025.
"Kalau untuk overlay, kemungkinan maksimal hanya sekitar 20 titik. Tapi nanti akan kita kroscek lagi," kata Rois, Selasa (7/10/2025).
Ia menjelaskan, berdasarkan hasil expose anggaran yang dilakukan bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru, tidak ada perubahan pada anggaran tambal sulam yang tetap berada di angka Rp18 miliar.
Sementara itu, anggaran untuk overlay justru mengalami peningkatan signifikan dalam APBD Perubahan 2025, naik menjadi Rp30 miliar.
"Tambal sulam tetap di Rp18 miliar, tapi untuk overlay naik jadi Rp30 miliar. Ini karena banyak jalan yang kondisinya sudah rusak parah dan tidak bisa lagi ditambal sulam," jelasnya.
Menurut Rois, perbaikan dengan metode overlay memang membutuhkan biaya yang jauh lebih besar. Untuk satu ruas jalan saja, bisa menghabiskan dana hingga Rp2 miliar. Dengan total anggaran Rp30 miliar, diperkirakan hanya sekitar 15 hingga 20 titik jalan yang bisa diperbaiki secara menyeluruh.
"Kalau dibagi rata, mungkin hanya bisa untuk sekitar 15 titik saja. Tapi ini tetap harus dilakukan karena kondisinya memang sudah mendesak," lanjut Rois.
Ia berharap, peningkatan anggaran untuk overlay ini dapat memberikan dampak langsung terhadap kualitas infrastruktur jalan di Pekanbaru, sehingga masyarakat bisa menikmati perjalanan yang lebih nyaman dan roda perekonomian tidak terganggu akibat kerusakan jalan yang parah.