JAKARTA — PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (XLSMART) mencatat jumlah pengguna eSIM mereka telah menembus angka 850.000 pelanggan hingga pertengahan tahun 2025. Pertumbuhan ini didorong oleh migrasi pelanggan dari SIM fisik ke eSIM, serta minat dari pengguna baru terhadap teknologi yang dinilai lebih praktis ini.
Head of External Communications XLSMART, Henry Wijayanto, menyampaikan bahwa adopsi eSIM meningkat signifikan seiring dengan kebutuhan pelanggan terhadap akses layanan komunikasi yang lebih cepat dan efisien.
“Penggunaan eSIM terus meningkat secara signifikan dari waktu ke waktu, seiring meningkatnya kebutuhan pelanggan untuk mendapatkan dan menggunakan SIM card secara lebih mudah dan cepat,” ujar Henry kepada Bisnis, Minggu (20/7/2025).
Menurutnya, pelanggan eSIM XLSMART berasal dari dua kategori utama: pelanggan lama yang melakukan migrasi dari SIM fisik, serta pelanggan baru yang langsung menggunakan eSIM.
Kolaborasi dan Edukasi untuk Dorong Migrasi eSIM
Guna mempercepat adopsi eSIM di Indonesia, XLSMART menjalin kemitraan dengan sejumlah vendor perangkat seluler terkemuka. Perusahaan juga mengedepankan edukasi publik mengenai keuntungan eSIM, termasuk kemudahan aktivasi dan keamanan data.
“Kami menyediakan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan dan membeli eSIM, sekaligus meningkatkan pemahaman mereka mengenai manfaatnya,” tambah Henry.
Registrasi Biometrik Jadi Fitur Tambahan
Presiden Direktur & CEO XLSMART, Rajeev Sethi, sebelumnya menyampaikan bahwa perusahaannya siap mendukung kebijakan pemerintah terkait teknologi eSIM dan registrasi biometrik, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) No. 7/2025 serta Surat Edaran Dirjen Ekosistem Digital No. 5/2025.
“Kami terus berinovasi dengan teknologi terbaru, termasuk eSIM dan registrasi biometrik, untuk menghadirkan layanan yang aman, efisien, dan terpercaya bagi pelanggan,” ungkap Rajeev dalam pernyataan resminya, April 2025.
Registrasi eSIM di XLSMART kini dilengkapi dengan verifikasi biometrik berupa pengenalan wajah (face recognition) yang divalidasi dengan data Direktorat Jenderal Dukcapil. XLSMART bahkan menjadi operator pertama yang mengimplementasikan registrasi prabayar berbasis biometrik secara aktif, sejak uji coba pada September 2024.
Pemerintah Dorong Percepatan Migrasi eSIM
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, dalam Rapat Kerja bersama Komisi I DPR RI (7 Juli 2025), mengungkapkan bahwa dari sekitar 25 juta perangkat yang sudah mendukung eSIM, baru sekitar satu juta yang telah bermigrasi.
“Kami tahu bahwa belum semua menggunakan eSIM. Namun demikian, dari 25 juta perangkat yang sudah mendukung eSIM, baru satu juta yang melakukan migrasi,” katanya.
Ia menambahkan bahwa percepatan adopsi eSIM penting, tidak hanya dari sisi efisiensi layanan, tetapi juga menyangkut keamanan data dan kesiapan menuju era digital seperti Internet of Things (IoT).
“Langkah ini bukan sekadar teknis. Ini adalah tanggung jawab bersama untuk menjaga ruang digital Indonesia agar tetap aman dan nyaman,” tegas Meutya.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa regulasi saat ini belum bersifat wajib.
“Bahasa Permen-nya adalah mendorong, bukan mewajibkan, migrasi ke eSIM,” imbuhnya, seperti yang dilansir dari bisnis.(*)