PEKANBARU — Dalam upaya menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan bahan pangan pokok yang terjangkau bagi masyarakat, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Riau menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman Kantor Camat Rumbai Barat, Senin (1/9/2025).
Kegiatan ini diselenggarakan melalui BUMD Pangan Riau, PT Riau Pangan Bertuah, dan dihadiri langsung Gubernur Riau, Abdul Wahid, M.Si.
Gerakan ini menjadi bagian dari strategi konkret Pemprov Riau dalam mengendalikan inflasi pangan di tengah fluktuasi harga komoditas pokok nasional dan global.
"Kami mendukung penuh pelaksanaan Gerakan Pangan Murah ini. Saya minta PT Riau Pangan Bertuah untuk terus konsisten hadir di tengah masyarakat, memastikan sembako tersedia dengan harga terjangkau,” tegas Gubernur Abdul Wahid.
Dalam laporannya kepada Gubernur, Direktur PT Riau Pangan Bertuah, Ade Putra Daulay, M.Si, mengungkapkan bahwa sejak Januari hingga September 2025, pihaknya telah melaksanakan 132 kali Gerakan Pangan Murah dan Operasi Pasar Murah di berbagai kecamatan di Riau.
"Setiap hari, dari Senin hingga Jumat, kami bergerak bergiliran dari satu kecamatan ke kecamatan lainnya. Ini sesuai arahan Pak Gubernur agar masyarakat di seluruh penjuru Riau merasakan manfaat langsung dari program ini,” jelas Ade.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini tidak akan berhenti sampai di sini. Operasi pasar murah akan terus digelar hingga akhir tahun, sebagai bentuk komitmen dalam menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.
Kesuksesan GPM ini, menurut Ade, tak lepas dari sinergi berbagai pihak, di antaranya Dinas Perindagkop dan UKM Provinsi Riau, Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau, Bank Indonesia Provinsi Riau, Bulog Riau-Kepri, Satgas Pangan Polda Riau, TNI, dan pihak-pihak lain yang terlibat aktif di lapangan.
Ade juga menegaskan bahwa pelaksanaan kegiatan ini berpedoman pada prinsip 4K dalam pengendalian inflasi ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
“Dengan kolaborasi lintas sektor dan fokus pada 4K ini, kami optimis inflasi pangan di Riau dapat dikendalikan di angka target nasional, yakni 2,5 persen plus minus 1 persen, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto,” tutup Ade.
GPM ini tidak hanya menjadi respons jangka pendek atas kenaikan harga, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang Pemprov Riau dalam memastikan ketahanan pangan, memperkuat ekonomi rakyat, dan menjaga daya beli masyarakat.
Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa kolaborasi antar-lembaga dan kedekatan pemerintah dengan masyarakat merupakan kunci utama dalam menghadapi tantangan ekonomi.