www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
Tak Kantongi Izin, Satpol PP Diminta Tindak Tegas Keberadaan Tower Mikrosel
 
Kelas Menengah Makin Terjepit: Gaji Pas-pasan, Utang dan Cicilan Kian Menumpuk
Selasa, 07 Oktober 2025 - 11:01:41 WIB
ilustrasi dompet kosong.
ilustrasi dompet kosong.

JAKARTA – Kelompok kelas menengah kini berada di posisi serba salah. Banyak dari mereka bergaji pas-pasan, namun dianggap “tidak cukup miskin” untuk mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.

Akibatnya, tak sedikit masyarakat kelas menengah yang terpaksa menguras tabungan atau berutang demi memenuhi kebutuhan hidup. Pada akhirnya, gaji yang stagnan habis hanya untuk membayar cicilan dan biaya sehari-hari.

Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad menilai fenomena meningkatnya utang di kalangan kelas menengah terlihat dari melonjaknya jumlah pinjaman online (pinjol) serta pengeluaran konsumsi masyarakat.

“Jumlah masyarakat yang mengakses pinjaman online semakin tinggi, begitu pula total utang mereka. Sementara pertumbuhan kredit UMKM justru menurun,” kata Tauhid, Senin (6/10/2025).

Menurutnya, tren ini menunjukkan bahwa banyak kelas menengah kini bergantung pada pembiayaan hanya untuk konsumsi, bukan untuk investasi atau usaha.

“Kredit UMKM trennya berkebalikan dengan pinjol. Walau rasio kredit macet (NPL) pinjol di bawah 3%, trennya terus naik. Ini menandakan kelas menengah makin sulit,” ujarnya.

Tauhid juga mengutip data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang memperlihatkan perlambatan pertumbuhan tabungan masyarakat. Tabungan di bawah Rp100 juta hanya tumbuh 11,9% pada periode Juli 2021–Juli 2024, turun dibandingkan pertumbuhan 26,3% pada Juli 2016–Juli 2019.

Begitu pula dengan tabungan Rp100 juta–Rp200 juta yang pertumbuhannya merosot dari 29,4% menjadi 13,3% di periode yang sama.

“Simpanan di bawah Rp100 juta makin lama makin turun. Artinya kemampuan daya tahan mereka terhadap kenaikan biaya hidup semakin melemah,” papar Tauhid.

Fenomena lain yang mencerminkan tekanan kelas menengah adalah meningkatnya porsi pengeluaran untuk makanan.

“Kalau konsumsi makanan semakin tinggi, berarti pengeluaran untuk non-makanan makin kecil. Itu tanda daya beli menurun, karena kelas menengah sehat justru punya porsi lebih besar untuk non-makanan,” jelasnya.

Pandangan serupa disampaikan Direktur Eksekutif CELIOS Bhima Yudhistira. Ia menilai lonjakan industri pinjol dan meningkatnya jumlah masyarakat yang menggadaikan barang menunjukkan betapa terdesaknya kelas menengah.

“Data OJK mencatat outstanding pinjol naik 651% dalam periode 2020–2025. Sementara masyarakat yang menggadaikan barang meningkat 66% dalam lima tahun terakhir. Kalau tidak ke pegadaian ya ke pinjol se-desperate itu kelas menengah,” ungkap Bhima.

Fenomena ini menjadi peringatan serius bagi pemerintah untuk memperhatikan kembali daya beli dan kesejahteraan kelas menengah. Sebab, kelompok ini selama ini menjadi penopang utama konsumsi dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Sumber: Detik


Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Tower mikrosel.(ilustrasi/int)Tak Kantongi Izin, Satpol PP Diminta Tindak Tegas Keberadaan Tower Mikrosel
Angkasa Pura Bandara SSK II Pekanbaru tanam pohon di Tahura Siak.(foto: sri/halloriau.com)Bandara Internasional SSK II Pekanbaru Tanam 2.000 Pohon di Tahura
Semarak Honda Heat Show-Off 2025 di Suzuya Plaza Bagan Batu.(foto: istimewa)Honda Heat Show-Off Bagan Batu Meriah, CDN Riau Hadirkan Hiburan dan Promo Spesial
  Hearing Komisi I DPRD Pekanbaru bahas fiber optik tak dihadiri Kepala OPD dan Apjatel.(foto: mimi/halloriau.com)Komisi I DPRD Pekanbaru Naik Pitam, Kepala OPD dan Apjatel Tak Hadir Bahas Fiber Optik
OTT KPK di Dinas PUPR Riau.(foto: angga/halloriau.com)Sejumlah Pejabat Dikabarkan Terjaring OTT di Ruang Kadis PUPR Riau
Arista Expo 2025 tawarkan promo menarik dan undian hadiah menarik (foto/fitri)Arista Expo 2025 Tawarkan Promo Menarik dan Hadiah Menarik, Targetkan 150 SPK Hingga Akhir Tahun
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Workshop Jurnalistik Metro Riau, Tingkatkan Profesionalisme dengan Kolaborasi
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2025 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved