JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta kepala daerah berperan aktif dalam mencegah terjadinya insiden keracunan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Tito menekankan pentingnya keterlibatan dinas kesehatan di daerah untuk melakukan pengecekan terhadap makanan yang akan dibagikan kepada siswa. Hal itu, menurutnya, untuk memastikan kualitas makanan terjaga dan kasus keracunan tidak kembali terjadi.
“Jadi sebelum dihidangkan ada UKS, Unit Kesehatan Sekolah, yang akan mengecek kualitas,” ujar Tito di Jakarta, Senin (29/9/2025).
Ia menjelaskan, pengecekan harus dilakukan secara berlapis mulai dari dapur, melibatkan ahli gizi, dinas kesehatan, hingga saat makanan sampai di sekolah. Pengecekan terakhir bisa dilakukan Unit Kesehatan Sekolah yang berada di bawah kendali Dinas Pendidikan setempat.
Selain mencegah insiden MBG, Tito juga meminta para kepala daerah memberi perhatian serius pada penanganan tuberkulosis (TBC). Berdasarkan Global Tuberculosis Report 2024, Indonesia menempati urutan kedua dunia dengan estimasi kasus dan kematian akibat TBC terbanyak.
“Ini menjadi atensi serius bagi kita. Saya mohon ini juga menjadi sinyal bahwa penanganan TBC harus jadi prioritas semua daerah,” tegas Tito.
Tito menambahkan, Presiden Prabowo Subianto juga memberikan atensi langsung terhadap persoalan TBC. Bahkan, Presiden telah menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno, sebagai koordinator dalam penanganan kasus tersebut.
Menurut Tito, peran aktif pemerintah daerah dapat meminimalisir kasus TBC, seperti yang pernah terbukti dalam penanganan pandemi Covid-19 melalui kerja sama lintas sektor antara pusat dan daerah.
“Kalau TBC ini kuncinya nomor satu, teman-teman kepala daerah serius saja, jadikan prioritas,” pungkas Tito.