PEKANBARU — Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HIMATEKI) Universitas Riau kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong inovasi berkelanjutan di bidang teknologi kimia.
Melalui ajang tahunan Chemical Process Simulation Competition (CPSC) bertajuk ChEERS 2025, Himateki sukses menggelar grand final kompetisi yang mengusung tema “Green Chemical Innovation to Transforming Oil Palm Waste into High-Value Products.”
Kompetisi nasional yang digelar selama tiga hari, sejak 10 hingga 12 Juli 2025, ini menjadi wadah inspiratif bagi mahasiswa teknik kimia se-Indonesia untuk beradu gagasan dan kreativitas. Melalui pendekatan simulasi proses kimia, para peserta ditantang untuk mengubah limbah kelapa sawit—komoditas unggulan Indonesia yang selama ini kurang termanfaatkan secara maksimal—menjadi produk-produk bernilai tinggi yang tetap ramah lingkungan.
Tahun ini, kompetisi CPSC ChEERS diikuti oleh mahasiswa dari enam universitas ternama di Indonesia. Tiga tim terbaik berhasil melaju ke babak grand final, yakni dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Malikussaleh (UNIMAL), dan Universitas Riau (Unri) sebagai tuan rumah. Seluruh peserta harus melewati tiga tahap penilaian yang ketat: pengumpulan abstrak, penulisan full paper, hingga presentasi akhir dalam bentuk seminar proses.
Acara grand final dibuka secara resmi pada Kamis (10/7) oleh Kepala Jurusan Teknik Kimia Universitas Riau, Dr. Ir. Said Zul Amraini, ST, MT, di Aula Rusunawa Unri. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas konsistensi Himateki Unri dalam menyelenggarakan kompetisi bergengsi ini.
"Kegiatan seperti ini adalah bentuk nyata dari semangat kolaborasi dan inovasi yang harus terus dikembangkan oleh mahasiswa teknik kimia di Indonesia," ungkapnya.
Rangkaian acara tidak hanya berisi kegiatan akademik, namun juga dibalut dengan pengalaman edukatif dan budaya. Hari pertama dimulai dengan pembukaan dan presentasi simulation report dari para finalis. Keesokan harinya, peserta diajak mengikuti field trip ke sejumlah destinasi budaya dan edukatif di Pekanbaru, seperti Perpustakaan Soeman Hs, Museum Sang Nila Utama, Rumah Tenun, dan Rumah Singgah Tuan Kadi. Field trip ini memberi warna berbeda bagi kompetisi, mempererat silaturahmi antar finalis sekaligus memperkenalkan kearifan lokal Riau.
Puncak acara digelar pada Sabtu (12/7), dengan pelaksanaan seminar proses dan sesi penghargaan bagi para finalis. Penutupan kegiatan dihadiri langsung oleh Wakil Dekan III Fakultas Teknik Universitas Riau, Prof. Dr. Ir. Azriyenni, ST, M.Eng, IPM, Asean Eng, yang menyampaikan apresiasinya terhadap panitia dan seluruh peserta. "Ajang ini sangat penting untuk mendorong kreativitas mahasiswa. Harapannya, kegiatan ini tidak hanya berlangsung rutin, tetapi juga dapat dikembangkan hingga ke tingkat internasional," ujarnya dalam sambutan penutupan.
Ketua pelaksana ChEERS CPSC 2025, Draivo Prasetya Saragih, turut menyampaikan rasa bangganya atas kelancaran acara dan semangat luar biasa dari para peserta. Ia menegaskan bahwa kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang adu kepintaran, tetapi juga memperkuat kesadaran generasi muda akan pentingnya inovasi berkelanjutan yang berbasis lingkungan.
Lebih dari sekadar lomba, CPSC ChEERS Himateki Unri tahun 2025 menjadi simbol dari gerakan intelektual hijau di kalangan mahasiswa teknik kimia. Dengan fokus pada transformasi limbah kelapa sawit menjadi produk bermanfaat menggunakan pendekatan green chemical, kegiatan ini diharapkan terus berkembang sebagai ajang prestisius nasional—dan ke depan, menjadi daya tarik internasional. (rilis)