AGAM – Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan erupsi pada Rabu malam, 19 Februari 2025, pukul 20.31 WIB. Dentuman keras terdengar hingga ke wilayah Batu Taba, Kabupaten Agam, memicu kepanikan warga setempat.

"Suara dentuman sangat keras. Kami tinggal di daerah Batu Taba, tapi dentuman yang saya dengar tidak sekuat yang terjadi pagi tadi,” ungkap Rizal, salah satu warga.

Ia juga menjelaskan bahwa getaran akibat erupsi tersebut terasa cukup kuat hingga membuat jendela rumah bergetar.

Kepala Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi yang berbasis di Bukittinggi, Ahmad Rifandi, menjelaskan bahwa erupsi tersebut disertai lontaran abu vulkanik. Namun, tinggi kolom abu tidak bisa teramati akibat kondisi malam yang gelap.

"Erupsi terekam dengan amplitudo maksimum 30,7 mm dan berlangsung selama sekitar 54 detik,” jelas Ahmad Rifandi dikutip dari detiksumut.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperingatkan bahwa erupsi susulan dapat terjadi sewaktu-waktu sebagai pelepasan energi dari gunung tersebut. PVMBG meminta masyarakat untuk tetap waspada, terutama mereka yang tinggal dalam radius 3 kilometer dari puncak Gunung Marapi, agar segera menjauh dari kawasan rawan.

"Ancaman lahar dingin juga perlu diwaspadai, terutama oleh warga yang tinggal di aliran sungai, jika hujan turun di sekitar Gunung Marapi,” tambahnya.

Saat ini, Gunung Marapi berstatus Waspada Level II. Sebelumnya, gunung ini sempat berada di status Siaga akibat erupsi yang intens. Namun, status tersebut diturunkan seiring dengan berkurangnya aktivitas vulkanik dalam beberapa waktu terakhir.

Pihak berwenang terus memantau aktivitas gunung dan mengimbau warga agar tetap mengikuti perkembangan informasi dari lembaga resmi demi keselamatan bersama. (*)