PEKANBARU — Suasana semarak dan penuh kehangatan mewarnai perayaan Festival Kue Bulan (Zhong Qiu) tahun 2025 yang digelar di Ballroom Hotel Furaya, Minggu (5/10/2025). Tak kurang dari 2.888 warga Tionghoa memadati lokasi acara, menjadikan perayaan tahun ini semakin meriah.
Festival yang dikenal juga sebagai perayaan pertengahan musim gugur ini berlangsung megah dengan berbagai atraksi budaya khas Tionghoa, seperti barongsai dan tarian naga yang memukau penonton.
Kemeriahan semakin terasa dengan adanya puluhan hadiah menarik — mulai dari kulkas, mesin cuci, sepeda listrik, TV, hingga sepeda motor. Walikota Pekanbaru Agung Nugroho bahkan turut menyumbangkan dua unit sepeda sebagai doorprize tambahan bagi peserta yang beruntung.
Dalam sambutannya, Walikota Pekanbaru Agung Nugroho menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas terselenggaranya acara budaya yang penuh makna dan sarat pesan kebersamaan itu.
"Ini acara yang luar biasa, tadi kita juga gak nyangka acaranya semeriah ini. Ini acara kebudayaan yang tentunya dilaksanakan selama setahun sekali dan terus berlanjut beberapa tahun. Festival Kue Bulan ini niatnya untuk berbagi, menekankan kebersamaan bersama keluarga, dan menikmati momen perkumpulan bersama-sama," ujar Agung.
Agung juga menegaskan bahwa keberagaman budaya di Pekanbaru merupakan kekayaan yang harus dijaga bersama.
"Dengan beraneka ragam budaya dan suku di Kota Pekanbaru, tentu menjaga kesatuan untuk bersama-sama menjadikan Pekanbaru lebih maju lagi. Pemerintah Kota berkomitmen menjaga dan melestarikan budaya seperti ini. Kami support penuh dan berharap tahun depan lebih meriah serta bisa menyentuh seluruh kalangan Tionghoa di Pekanbaru. Selamat merayakan Festival Kue Bulan, semoga menjadi keberkahan untuk kita semua," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Perayaan Kue Bulan, Djohan Oei, menjelaskan bahwa Festival Kue Bulan memiliki makna mendalam dalam tradisi Tionghoa yang sudah berlangsung ribuan tahun.
"Festival kue bulan atau perayaan pertengahan musim gugur merupakan salah satu perayaan penting dalam budaya Tionghoa di seluruh dunia. Dahulu, perayaan ini merupakan ungkapan rasa syukur atas hasil panen melimpah, dengan simbol kue bulan yang berbentuk bulat seperti bulan purnama," jelasnya.
"Kue bulan melambangkan keutuhan dan keharmonisan, simbol kemakmuran dan panjang umur. Melalui perayaan budaya seperti ini, kami berharap dapat meningkatkan rasa persaudaraan dan persatuan, sekaligus memperkenalkan dan melestarikan tradisi Zhong Qiu, khususnya kepada generasi muda," tambah Djohan.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PSMTI Kota Pekanbaru, Sebastianus Happy Subagio, turut menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat terus menjadi simbol keharmonisan antar warga kota.
"Harapan kami dengan adanya Festival Zhong Qiu tahun ini masyarakat semakin harmonis dan kebersamaan terus terjaga. Kue bulan ini melambangkan keutuhan dan manisnya kehidupan. Semoga budaya ini terus diteruskan oleh anak-anak muda agar nilai kebersamaan dan persatuan tetap hidup di tengah masyarakat," tuturnya.