KAMPAR - Luapan Sungai Subayang yang terjadi Sabtu (11/3/2023) pagi tak hanya mengejutkan para peserta Festival Subayang, tapi juga warga Desa Gema, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar.

Seorang warga yang rumahnya berada di bantaran Sungai Subayang mengaku, kejadian sungai meluap ini memang sudah biasa terjadi.

"Tapi yang setinggi ini baru kali ini terjadi sejak 7 tahun lalu," kata Zulfardi kepada Halloriau.com.

Di bagian hulu, sungai ini bercabang dua yang mana masing-masing dari muara sungai itu bertemu di Sungai Subayang. Kata Warga, jika curah hujan tinggi di daerah hulu, maka air yang tertampung di sungai akan turun dan bertemu di Sungai ini.

Sementara itu, pantauan Halloriau.com di lokasi luapan Sungai Subayang terus meningkat dan sudah mendekati gapura pintu masuk kawasan perkemahan Sungai Subayang. Diperkirakan Ketinggian air sudah mencapai hampir 1 m atau sedada orang dewasa.

Selain itu, tampak pinggiran Sungai Subayan terus terkikis air sungai yang mengalir deras. Membuat area pinggiran sungai yang menjadi lokasi Festival Subayang berkurang.

Meski Sungai Subayang meluap, Disparekraf Riau, Roni Rakhmat memastikan event Festival Subayang di Desa Gema, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar tetap berlanjut.

Jadi, bisa dipastikan kick off BBI dan BBWI yang dirangkaikan dengan Festival Subayang bertajuk Sound of Rimbang Baling akan kembali dilanjutkan sesuai dengan agenda.

"Kegiatan (festival subayang) tetap lanjut dan tak ada yang berhenti, kok. Karena ini kondisi alam, tak ada yang bisa memprediksi," kata Roni di lokasi.

Roni menuturkan, dari pihak penyelenggara juga sudah menginformasikan kegiatan hanya ditunda sementara dan kembali akan dilanjutkan sesuai agenda.

"Untuk sementara memang ditunda. Dengan sendirinya sungai akan surut. Jadi usai magrib kegiatan sudah bisa dilanjutkan kembali," yakinnya.

Editor: Barkah