KAMPAR – Kualitas udara di Kampar kian memburuk seiring dengan maraknya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi pada Rabu (23/7/2025).
Hal ini ditandai dengan meningkatnya Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU).
Berdasarkan hasil pengukuran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kampar, ISPU berada di angka 87 pada pukul 09.00 WIB. Angka ini naik 6 poin dari Selasa (22/7) pada jam yang sama.
"Ada kenaikan (ISPU) dari kemarin," kata Kepala DLH Kampar, Yuricho Efril.
Meski begitu, kualitas udara masih dalam kategori Sedang.
Kenaikan ISPU ini disebabkan oleh parameter kritis Particulate Matter berukuran 2,5 mikrometer (µm) atau PM2.5.
Konsentrasi PM2.5 di udara tercatat sebanyak 53,84 mikrogram per meter kubik (µg/m3).
Angka ISPU 87 ini semakin mendekatkan tingkat kualitas udara di Kampar ke kategori Tidak Sehat, yang dimulai dari angka 101 hingga 200.
Nilai ISPU tersebut juga menempatkan Kampar masuk dalam 20 besar daerah dengan kadar polutan terbesar di Indonesia, berdasarkan rangkuman 123 stasiun pengukur ISPU oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KemenLH), demikian dilansir dari Tribun Pekanbaru. (*)