KAMPAR - Banjir kembali melanda Desa Kebun Tinggi, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Minggu (7/12/2025) malam.
Luapan air merendam permukiman warga dan fasilitas umum, dengan dampak terparah terjadi di Dusun III Sei Siabu.
Sekretaris Desa Kebun Tinggi, Tetemuhadar menyampaikan, total terdapat 26 rumah warga yang terdampak di empat dusun, dengan 14 rumah di antaranya terendam air hingga masuk ke dalam bangunan.
“Banjir yang benar-benar masuk rumah ada 14 rumah, tapi dampaknya di empat dusun,” ujar Tetemuhadar.
Banjir menyasar empat dusun di wilayah Desa Kebun Tinggi, yakni Dusun III Sei Siabu 13 rumah, serta satu unit SD, lembaga PAUD dan musala.
Kemudian, Dusun II Sei Sialang 7 rumah, Dusun I 5 rumah dan Dusun IV Sei Betung 4 rumah yang terdampak banjir.
Menurut Tetemuhadar, data tersebut masih bersifat sementara dan berpotensi bertambah seiring proses pendataan lanjutan di lapangan.
Banjir mulai menggenangi rumah warga dan fasilitas umum sekitar pukul 19.00 WIB. Air kemudian surut secara bertahap dan dinyatakan surut total sekitar pukul 21.30 WIB.
“Surut total sekitar jam setengah sepuluh (21.30 WIB),” ungkapnya.
Ketinggian air bervariasi, dengan titik terdalam hampir mencapai satu meter, sehingga sempat mengganggu aktivitas warga dan proses belajar mengajar.
Banjir ini dipicu meluapnya Sungai Batang Kapas yang bermuara ke Sungai Subayang. Curah hujan tinggi di wilayah hulu sungai, yang berada di Provinsi Sumatera Barat, menjadi faktor utama meningkatnya debit air.
“Sungai meluap setelah hujan lebat di hulu,” ungkapnya.
Debit air berangsur normal pada Senin sore, seiring meredanya intensitas hujan di wilayah hulu.
Pemerintah desa telah melaporkan kejadian ini kepada pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut.
Tetemuhadar menegaskan, banjir di wilayah tersebut bersifat musiman dan kerap terjadi saat curah hujan tinggi di daerah hulu.
“Banjir di Kebun Tinggi memang sudah musiman. Asal hujan lebat, sungai meluap. Parahnya kalau sampai merendam Kampar Kiri,” pungkasnya.