KAMPAR - Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang di Kabupaten Kampar kembali mengalami kenaikan signifikan pada Selasa (9/12/2025) pagi, dipicu tingginya debit air masuk (inflow) ke waduk dalam dua hari terakhir.
Manager PLTA Koto Panjang, Dhani Irwansyah melalui Erikmon melaporkan, pada pukul 06.00 WIB posisi muka air waduk berada di level 76,06 meter di atas permukaan laut (mdpl), atau naik sekitar 37 sentimeter dibandingkan kondisi Senin pagi yang masih berada di angka 75,69 mdpl.
“Kenaikan ini tidak lepas dari tingginya debit air yang masuk ke waduk. Pada hari ini inflow tercatat 429,88 meter kubik per detik, sementara outflow melalui turbin pembangkit dilepas sebesar 209,23 meter kubik per detik,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, sehari sebelumnya inflow masih berada di angka 441,3 meter kubik per detik dengan outflow turbin sebesar 104,92 meter kubik per detik.
Selisih antara air masuk dan air keluar tersebut membuat volume waduk terus bertambah secara bertahap.
Meski demikian, pengelola memastikan ketinggian air masih berada dalam batas operasional yang aman.
Pengaturan elevasi mengacu pada standar yang telah ditetapkan, yakni Low Water Level (LWL) 73,50-80,59 mdpl, Normal Water Level (NWL) 80,60-82,99 mdpl, serta High Water Level (HWL) 83,00-85,00 mdpl.
“Seluruh pengaturan debit dilakukan secara terukur untuk menjaga keamanan wilayah hilir sekaligus memastikan kestabilan pembangkitan listrik,” tambahnya.
Pihak PLTA Koto Panjang juga menegaskan, pembukaan pintu pelimpah (spillway) hanya dilakukan ketika elevasi waduk melewati 83,00 mdpl dan inflow mencapai sedikitnya 1.000 meter kubik per detik.
Selain itu, mekanisme early release dapat dilakukan sebagai langkah antisipasi berdasarkan analisa teknis, termasuk prakiraan curah hujan dari BMKG dan posisi elevasi terhadap kurva Rencana Tahunan Operasi Waduk (RTOW).
Spillway juga akan dibuka apabila unit pembangkit tidak dapat beroperasi akibat gangguan teknis, atau saat elevasi turun hingga menyentuh batas bawah 73,50 mdpl.
Erikmon menegaskan, seluruh perkembangan kondisi waduk akan terus disampaikan secara berkala kepada publik.
“Informasi ini kami sampaikan rutin agar masyarakat mendapatkan data terkini dan memahami langkah-langkah pengelolaan air yang kami lakukan,” pungkasnya.