PEKANBARU – Di tengah padatnya arus lalu lintas Pekanbaru, sebuah moda transportasi baru mulai menarik perhatian warga. Kendaraan roda tiga mirip bajaj namun dengan desain lebih modern dan rapi kini kian sering terlihat melintas di berbagai jalan protokol kota. Suaranya halus, kabinnya tertutup, dan manuvernya lincah saat menembus kepadatan.
Di kawasan Jalan Imam Munandar, sejumlah unit kendaraan tersebut tampak keluar-masuk sebuah ruko yang menjadi showroom Maxride. Tempat itu menjadi salah satu pusat operasional dan pendaftaran mitra pengemudi three-wheeler. Hampir setiap pagi, calon driver dan warga yang penasaran datang menanyakan cara kerja layanan transportasi baru tersebut.
Sales Manager PT Max Auto Indonesia Area Pekanbaru, Asrul Darap, mengatakan minat terhadap angkutan roda tiga ini terus meningkat. Menurutnya, selain unik, kendaraan ini dinilai lebih aman dan nyaman bagi penumpang.
“Secara sistem, bisnisnya mirip platform transportasi online lain. Namun bentuk kendaraannya memberi pengalaman berbeda,” ujar Asrul, Rabu (10/12/2025).
Pendaftaran Mitra dan Uji Kendaraan
Untuk menjadi mitra pengemudi, persyaratan yang dibutuhkan cukup sederhana: KTP, SIM C, dan Kartu Keluarga. Setelah itu, tim Maxride melakukan survei ke rumah calon driver untuk memastikan kelayakan. Jika memenuhi standar, proses dilanjutkan dengan tes mengemudi.
Asrul menjelaskan bahwa kendaraan roda tiga ini membutuhkan pembiasaan, terutama karena kopling berada di tangan seperti motor vespa klasik.
“Kalau sudah terbiasa, membawanya jadi mudah,” ujarnya. Setelah dinyatakan siap, driver langsung menerima kendaraan dan dapat mulai menerima pesanan melalui aplikasi.
Saat ini, Maxride mengelola sekitar 21 unit rental yang beroperasi di Pekanbaru. Selain sistem sewa, perusahaan juga menjual unit kendaraan dengan harga sekitar Rp50 juta, dan harga dapat lebih murah untuk pembelian dalam jumlah banyak.
Untuk operasional, kendaraan three-wheeler menggunakan BBM seperti motor pada umumnya. Biaya perawatan yang tergolong ringan menjadi salah satu alasan banyak mitra memilih moda transportasi ini. Maxride menerapkan sistem bagi hasil, sementara untuk skema sewa murni, driver hanya membayar biaya sewa harian.
“Pendapatan driver sepenuhnya untuk mereka, namun tetap ada potongan komisi 11 hingga 13 persen per trip,” jelas Asrul.
Tarif layanan mengikuti jarak perjalanan. Untuk rute 0–4 kilometer, tarif ditetapkan Rp10 ribu.
Harapan Baru bagi Transportasi Pekanbaru
Salah seorang mitra, Wira, mengatakan ia tertarik bergabung karena ingin mencoba kendaraan yang berbeda dari ojek motor biasa. Meski sempat kesulitan mengendalikan kopling di tangan, ia akhirnya terbiasa setelah beberapa kali latihan.
“Stabil, nyaman, dan penumpang juga merasa lebih aman,” ujarnya.
Wira berharap kehadiran angkutan roda tiga berbasis aplikasi ini dapat membantu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, sehingga kemacetan di Pekanbaru bisa berkurang. Dalam sehari, ia kerap mengantar penumpang ke pusat perbelanjaan, rumah sakit, hingga kampus. Permintaan meningkat pada akhir pekan dan jam sibuk.
Seorang pengguna, Lisna, mengaku sangat terbantu dengan layanan three-wheeler tersebut.
“Anti macet dan nggak perlu pusing cari parkir. Lebih cepat dan lebih murah,” katanya. Ia menilai kabin tertutup dan jendela pelindung membuat perjalanan tetap nyaman meski hujan.
Di sejumlah titik penjemputan, warga kini mulai terbiasa menunggu kendaraan roda tiga ini sebagaimana menunggu ojek online. Desainnya yang ringkas membuat pengemudi lebih mudah bermanuver, tetapi tetap memberikan perlindungan seperti kendaraan kecil tertutup.
Moda transportasi berbasis aplikasi ini mungkin masih relatif baru, namun jika pertumbuhannya terus meningkat, bukan tidak mungkin three-wheeler menjadi salah satu pilihan utama mobilitas harian warga Pekanbaru. Dari kemudahan akses hingga perlindungan saat hujan, kendaraan ini kini mulai menempati ruang tersendiri dalam kebutuhan transportasi masyarakat.