PEKANBARU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menegaskan bahwa tidak ada penundaan dalam pencairan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) Afirmasi bagi SMA/SMK swasta yang menjadi mitra program pendidikan afirmatif ini.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Erisman Yahya, memastikan pencairan BOSDA tetap berjalan sesuai jadwal.
Bahkan, bantuan ini bisa disalurkan dua hingga tiga kali dalam setahun, menyesuaikan kebutuhan dan jumlah siswa yang diterima.
“Tidak ada tunda bayar, tahun ini dicairkan, tahun depan juga dicairkan lagi. Bisa dua sampai tiga kali dalam satu tahun,” ujar Erisman, Minggu (27/7/2025).
Erisman menegaskan, BOSDA Afirmasi diberikan kepada sekolah swasta yang menerima siswa dari keluarga kurang mampu melalui jalur afirmasi.
Besaran bantuan tidak seragam, karena disesuaikan dengan jumlah siswa afirmasi yang diterima masing-masing sekolah.
“Yang dibayarkan sesuai dengan jumlah murid afirmasi yang diterima. Jadi tidak flat per sekolah,” tambahnya.
Meski bantuan ini cukup meringankan biaya pendidikan, minat pendaftar jalur BOSDA Afirmasi masih rendah.
Dari total kuota 3.527 siswa, hanya 529 siswa yang mendaftar hingga penutupan pada 8 Juli 2025 lalu.
Program ini melibatkan 85 sekolah swasta mitra di Riau, dengan rincian 1.225 kursi untuk jenjang SMA dan 2.302 kursi untuk jenjang SMK
Sekolah-sekolah mitra tersebar di berbagai kabupaten/kota dan siap menampung siswa yang tidak diterima di sekolah negeri, namun berasal dari keluarga kurang mampu.
Pemprov Riau terus mendorong partisipasi masyarakat agar tidak ragu memilih sekolah swasta mitra melalui jalur afirmasi.
Program BOSDA Afirmasi hadir sebagai solusi agar tidak ada anak Riau yang putus sekolah karena alasan biaya, demikian dilansir dari Tribun Pekanbaru. (*)