SIAK – Sebanyak 19 pelajar dan mahasiswa dari Jepang melakukan kunjungan industri dan konservasi ke unit usaha Asia Pulp & Paper (APP) Group, yaitu PT Arara Abadi dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk di Perawang, Kabupaten Siak, Riau. Kegiatan ini menjadi bagian dari studi lapangan yang bertujuan untuk memahami praktik keberlanjutan dan konservasi lingkungan.
Kunjungan dimulai pada Selasa (29/7/2025) di pabrik PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Keesokan harinya, rombongan yang terdiri dari 10 mahasiswa dan sembilan pelajar, didampingi para tenaga pendidik, melanjutkan kegiatan lapangan di area konsesi PT Arara Abadi.
Meski sempat diguyur hujan rintik-rintik, antusiasme peserta tetap tinggi saat diperkenalkan pada proses budidaya hutan tanaman industri, mulai dari penanaman, perawatan hingga panen. Kunjungan kemudian dilanjutkan ke peternakan lebah madu “Madu Legit Nusantara” di Kampung Pinang Sebatang Barat, Kecamatan Tualang.
Di lokasi tersebut, peserta mendapat penjelasan langsung dari Kelompok Tani Bina Madu—binaan PT Arara Abadi dalam program Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Mereka juga berkesempatan mencicipi madu hasil panen kelompok peternak.
Ketua Kelompok Tani Bina Madu, Bambang, menjelaskan bahwa peternakan madu tidak hanya memberikan nilai ekonomi, tetapi juga berperan dalam mendeteksi dini potensi kebakaran hutan dan lahan di sekitar area konsesi.
"Kami ini seperti spion. Sebelum masuk hutan, kami periksa apakah ada titik api atau asap. Kami melaporkan setiap hari, dan tentu saja tidak boleh ada pembakaran," ungkap Bambang.
Saat ini, terdapat 25 kelompok peternak madu yang berada dalam wilayah konsesi perusahaan, dengan omzet yang cukup menjanjikan, yakni berkisar Rp 7 juta hingga Rp 15 juta per bulan.
Rombongan pelajar dan mahasiswa Jepang yang berasal dari University of Tsukuba, Laborschool University of Tsukuba, dan Ehime University tampak antusias saat mengunjungi lokasi produksi madu, Arboretum, hingga pusat pelestarian gajah.
Di Arboretum yang merupakan bagian dari area konservasi APP Group, peserta diperkenalkan pada keberadaan dua ekor gajah jinak sebagai bentuk komitmen perusahaan terhadap pelestarian fauna dan lingkungan.
“Konservasi satwa seperti gajah ini adalah bentuk nyata komitmen APP Group dalam menjaga kelestarian alam di sekitar konsesi,” ujar Syarif Hidayat, Forest Sustainability-HSE Head PT Arara Abadi Region Riau.
Kegiatan diakhiri dengan kunjungan ke lokasi program pemberdayaan masyarakat bertajuk Desa Makmur Peduli Alam (DMPA) di Kecamatan Tualang. Peserta dikenalkan dengan kegiatan pertanian masyarakat, seperti budidaya sayuran dan buah-buahan.
Salah satu pendamping rombongan, Mr. Yoshida, menyampaikan bahwa para pelajar dan mahasiswa sangat antusias mengikuti kegiatan ini.
“Kami melihat langsung beragam aktivitas konservasi, mulai dari pelestarian gajah, peternakan madu, hingga interaksi sosial dengan masyarakat. Anak-anak sangat tertarik dan semangat," ungkap Yoshida.
Ia menambahkan, kegiatan studi banding ini rutin dilakukan setiap tahun, dan setelah kunjungan ke Riau, mereka akan melanjutkan perjalanan ke Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Bandung.
Sementara itu, Manager of APP Sustainability and Corporate Communications for Japan Region, Yu Yamazaki, mengatakan bahwa kegiatan ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah Jepang dalam mendidik generasi muda terkait isu global dan perubahan iklim.
“Sesuai arahan pemerintah, sekolah-sekolah di Jepang ingin menanamkan pemahaman tentang isu global seperti SDGs dan perubahan iklim. APP Group menjadi mitra strategis karena mampu menyediakan pengalaman nyata tentang konservasi dan bisnis berkelanjutan,” ujar Yamazaki, seperti yang dilansir dari detik.(*)