PEKANBARU – Isu keretakan hubungan antara Gubernur Riau Abdul Wahid dan Wakil Gubernur Riau SF Hariyanto mendapat sorotan dari berbagai pihak.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR), Chaidir, mendesak tim pemenangan kedua pemimpin tersebut untuk segera melakukan mediasi.
Chaidir mengaku telah mendapatkan informasi mengenai isu ini dari media dan rekan-rekan internal FKPMR.
"Media saat ini sudah banyak memberitakan isu keretakan Wahid-SF, ini sudah jadi masalah umum. Semua orang juga tahu dan orang-orang di Pemerintah Pusat juga sudah pasti tahu," kata Chaidir, Rabu (6/8/2025).
Dalam rapat internal FKPMR, isu ini juga menjadi pembahasan. Chaidir menyayangkan keretakan hubungan tersebut dan menekankan pentingnya musyawarah dan mufakat sesuai nilai budaya Melayu.
"Kami juga sudah membahas dalam rapat FKPMR, sebenarnya kami juga menyesalkan. Ya malu lah kita, sebagai organisasi Melayu di Riau, merasa malu. Masa masalah ini tidak bisa dimusyawarahkan, karena kita sangat menjunjung tinggi nilai budaya Melayu yang mana musyawarah dan mufakat," katanya.
Menurut Chaidir, jika kedua belah pihak menjunjung tinggi nilai tersebut, setiap persoalan pasti dapat terselesaikan.
"Tidak ada keruh yang tidak bisa dijernihkan. Kalau kita orang Melayu menghormati hal itu, maka seharusnya tidak ada masalah itu. Semua bisa duduk bersama dan dibicarakan dengan baik," ungkapnya.
Chaidir menyatakan FKPMR belum mengambil langkah langsung untuk mendamaikan keduanya karena percaya bahwa tim pemenangan Wahid-SF memiliki kompetensi untuk menyelesaikan masalah ini.
"Kami memang belum ada upaya untuk mempertemukan keduanya. Karena yang sebagaimana kita tahu, bahwa mereka ada tim pemenangan. Di dalamnya ada Rusli Zainal, Ustad Abdul Somad dan Arwin serta tokoh masyarakat lainnya, harusnya mereka bisa membicarakan hal itu," ungkapnya.
Chaidir menekankan bahwa FKPMR berusaha menjaga marwah kelembagaan dan tidak ingin berada di garis depan. Ia berharap tim pemenangan dapat mengedepankan musyawarah dan mufakat.
"Kami minta untuk kedepankanlah musyawarah dan mufakat, dahulukan kebenaran dan keadilan. Kita sebenarnya tidak ingin campur, karena kita percaya mereka ini adalah orang terhormat dan terpelajar tentu bisa menyelesaikan masalahnya dengan baik," pungkasnya.
Penulis: Sri Wahyuni
Editor: M Iqbal