PEKANBARU — Pemerintah Provinsi Riau melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus memperkuat strategi pengendalian harga kebutuhan pokok demi menjaga kestabilan inflasi, khususnya pada komoditas strategis seperti cabai merah.
Upaya ini dijalankan bersama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pangan, PT Riau Pangan Bertuah (RPB), dengan menggencarkan program Gerakan Pangan Murah (GPM) di berbagai daerah.
Direktur PT RPB, Ade Putra Daulay, M.Si, menyebut hingga pertengahan September 2025, pihaknya telah menggelar 145 kali pasar murah, dengan sebaran terbanyak di Kota Pekanbaru.
“Target kami hingga akhir tahun adalah mencapai 300 kali kegiatan pasar murah di seluruh Riau,” ungkap Ade saat diwawancarai pada Minggu (14/9/2025).
Dalam kegiatan pasar murah ini, berbagai kebutuhan pokok dijual dengan harga lebih rendah dari harga pasar. Komoditas yang tersedia antara lain beras, gula, minyak goreng, telur, bawang merah, hingga cabai rawit dan cabai merah.
“Saat ini harga cabai merah di pasaran bisa mencapai Rp80 ribu per kg. Di pasar murah, kami menjualnya hanya Rp50 ribu per kg. Ini bentuk ikhtiar kami memberikan alternatif belanja bagi masyarakat sekaligus menekan lonjakan harga,” jelas Ade yang juga menjabat sebagai Ketua Pemuda Petani Riau (Pemuri).
Untuk memastikan ketersediaan pasokan, PT RPB menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, seperti Bulog untuk pasokan beras SPHP, serta pemasok lokal dari Tembilahan, Siak, hingga Sumatera Barat.
"Yang membedakan pasar murah kami adalah ketersediaan seluruh komoditas pokok dalam satu tempat, sehingga masyarakat tidak perlu belanja ke banyak lokasi,” imbuhnya.
Meskipun pelaksanaan pasar murah berjalan relatif lancar, Ade mengakui adanya tantangan logistik di daerah-daerah terpencil, seperti Kepulauan Meranti, terutama terkait ongkos bongkar muat dan jarak tempuh. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat pelaksanaan program.
Gubernur Riau, Abdul Wahid, memberikan arahan agar program pasar murah tidak hanya digelar di kota besar seperti Pekanbaru, tetapi juga secara rutin menyasar daerah-daerah lain.
“Bapak Gubernur meminta agar kegiatan pasar murah bisa digelar setiap hari. Beliau ingin harga bahan pokok tetap terjangkau, termasuk di wilayah terpencil,” kata Ade.
Toko TOPAN, Solusi Harga Murah dengan Pelayanan Maksimal
Tak hanya pasar keliling, PT RPB juga membuka Toko Pengendalian Inflasi Pangan (TOPAN) yang berlokasi di Jalan Melati, Pekanbaru. Toko ini hadir sebagai bentuk implementasi nyata dari instruksi Gubernur untuk memberikan akses pangan murah secara permanen.
“Konsepnya harga kaki lima, pelayanan bintang lima. Sejak diresmikan pada Juli lalu, toko ini sudah mulai memiliki pelanggan tetap dan mendapat respon positif dari masyarakat,” tambah Ade.
Dengan berbagai inisiatif ini, Pemerintah Provinsi Riau melalui TPID dan PT RPB optimistis dapat menjaga inflasi daerah tetap terkendali, terutama menjelang akhir tahun yang biasanya diwarnai lonjakan harga.