PEKANBARU - Satu unit helikopter jenis AS365-N3 (PK-KIO) resmi ditarik dari Riau ke Jakarta pada Minggu (21/9/2025).
Helikopter yang sebelumnya difungsikan untuk patroli Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) ini ditarik karena kontraknya berakhir dan kondisi cuaca di Riau sudah memasuki musim penghujan.
Kepala BPBD Riau melalui Kabid Kedaruratan, Jim Gafur, membenarkan penarikan tersebut.
“Sudah, hari ini helikopter ditarik ke Jakarta,” kata Jim.
Jim menjelaskan, dalam sepuluh hari terakhir Riau dilaporkan nihil Karhutla. Tingginya curah hujan yang merata di berbagai wilayah menjadi salah satu faktor berakhirnya operasi helikopter patroli tersebut.
“Dari laporan, Riau sudah sepuluh hari terakhir nihil Karhutla. Intensitas hujan tinggi merata di berbagai daerah di Riau,” ujarnya.
Meski demikian, Jim memastikan masih ada dua helikopter patroli yang tetap siaga di Riau, yaitu Bell 505 (PK-WSA) dari BNPB dan Bell 412 SP (PK-DAS) dari Kementerian Kehutanan.
Kedua helikopter ini akan tetap difungsikan sesuai kebutuhan dalam memantau potensi Karhutla.
Selain itu, sebanyak tujuh helikopter Water Bombing (WB) juga masih standby di Riau. Di antaranya, Sikorsky UH-60A (N61AA), Sikorsky UH-60A (N260UH), Mi-8AMT (RA-22747), Mi-8AMT (RA-22729), Mi-8AMT (RA-22834), Kamov KA-32C (RA-31021), dan Superpuma AS332L2 (P2-MHL).
Namun, Jim menegaskan belum ada kepastian apakah helikopter WB juga akan ditarik dalam waktu dekat.
“Kalau ini (heli WB) belum ada laporan akan ditarik. Tapi semua kebijakan ada di pusat,” tutupnya.