PEKANBARU - Panitia Seleksi (Pansel) Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (PTP) di Lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah mengumumkan tiga besar kandidat yang lolos seleksi, Selasa (9/12/2025).
Di mana, ketiganya dinyatakan memenuhi syarat ketentuan nilai ambang batas (passing grade).
Terkhusus pada Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Riau, terdapat tiga nama, yakni Jim Gafur, Supriyadi dan Wan Saiful Effendi.
Mengulik salah satu kandidat, Jim Gafur. Dirinya saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemadam Kebakaran (Damkar) Riau.
Lahir di Palembang pada 31 Mei 1975, menamatkan jenjang pendidikan menengah di SMA Negeri 3 Palembang pada 1993 lalu.
Setelahnya, Jim melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Pemerintah Dalam Negeri (STPDN) Jatinangor dengan jurusan pemerintahan pada 1993-1997.
Kemudian menempuh pendidikan untuk gelar magister di Universitas Indonesia (UI) dengan jurusan pembangunan sosial pada 2000-2002.
Tak hanya pendidikan formal, Jim Gafur juga menempuh pendidikan informal di dalam dan luar negeri. Mulai dari pendidikan dan pelatihan administrasi umum di Baturaja pada 1999, kursus manajemen proyek di Baturaja pada 2000, diklat PIM Tk III pada 2006 dan diklat teknis pengadaan barang dan jasa pemerintah tingkat dasar di Baturaja pada 2012.
Kemudian pada 2017, dirinya menyelesaikan tiga pendidikan informal sekaligus. Diantaranya incident command system for incident commander di Bogor, pendidikan dan pelatihan teknis penanggulangan bencana incident command and general staff position training di Bogor dan shot course integrated fore management strategy di Australia.
Setelahnya, diklat PIM Tk II di Jakarta pada 2018, pendidikan dan pelatihan teknis penanggulangan bencana, pelatihan manajerial senior management training angkatan I di Bogor pada 2021 dan tahun berikutnya menempuh dua pendidikan informal, yakni pendidikan dan pelatihan teknis penanggulangan bencana, pelatihan TOF, pelatihan perancang simulasi penanggulangan bencana di Bogor dan bimbingan teknis penyusunan rencana operasi tanggap darurat bencana di Jakarta.
Sementara itu, Jim Gafur memulai karirnya pada pertengahan 2000 sebagai Sekretaris Camat Kecamatan Baturaja Timur periode Juli-Agustus 2000, kemudian Sekretaris Camat Kecamatan Sosoh Buay Rayap dan Kecamatan Baturaja Timur periode November 2002-Januari 2006.
Setelahnya menjabat Camat di Kecamatan Pengandonan dan Kecamatan Semidang Aji periode Januari 2006-Februari 2011.
Jim juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel) pada Februari 2011-Februari 2013.
Setelahnya, Jim menyebrang ke Provinsi Riau sebagai Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan BPBD pada Juli 2016-November 2024, dan saat ini menjabat Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Damkar Riau.
Jika dilantik nanti sebagai Kadiskominfotik Riau, Jim memiliki komitmen dalam meningkatkan fungsi komunikasi publik dan kehumasan di instansi tersebut.
"Kedepannya Diskominfotik harus lebih meningkat fungsi komunikasi publik dan kehumasan, tata kelola data yang terpadu serta kepemimpinan visioner mengantisipasi perkembangan TIK yang sangat cepat," kata Jim kepada halloriau.com, Kamis (11/12/2025).
Tak hanya itu, di bawah kepemimpinan dirinya nanti, Jim juga merekomendasikan Diskominfotik untuk dapat memperkuat integrasi data antarperangkat daerah dan membangun dashboard analitik komunikasi publik.
"Pemerintah daerah perlu meningkatkan kapasitas SDM dalam bidang analitik data dan literasi digital. Dan juga memperkuat fungsi Komunikasi Publik dan kehumasan pemerintah berbasis data, dengan strategi komunikasi yang responsif dan berbasis analitik digital," ungkapnya.
Jim juga bertekad untuk menyusun Roadmap Satu Data Provinsi Riau 2025-2029 sebagai pedoman strategis integrasi data lintas sektor.
Dan juga meningkatkan kapasitas ASN Diskominfotik melalui digital leadership training dan sertifikasi profesional. Serta melakukan analisis big data atau sentiment analysis untuk mengukur efektivitas komunikasi publik.
"Nantinya kita juga akan memperkuat kolaborasi antara pemerintah, akademisi, media, dan masyarakat sipil dalam komunikasi publik. Mengembangkan sistem komunikasi publik berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk memprediksi isu strategis dan mempercepat pengambilan keputusan," pungkasnya.