JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas komunikasi publik dengan meraih penghargaan bergengsi di ajang Anugerah Media Humas (AMH) Tahun 2025. Capaian ini menjadi bentuk pengakuan atas kinerja kehumasan yang terus berkembang di tingkat daerah.
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Riau, Teza Darsa, pada malam puncak Anugerah Media Humas (AMH) 2025 yang digelar di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Dalam ajang ini, Pemprov Riau berhasil meraih predikat Terbaik III untuk kategori Siaran Pers Media Online yang diperuntukkan bagi pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota di seluruh Indonesia. Prestasi ini menempatkan Riau sejajar dengan daerah-daerah lain yang unggul dalam pengelolaan dan penyebaran informasi digital.
“Kami bersyukur atas pengakuan ini. Penghargaan Terbaik III dalam kategori Siaran Pers Media Online menjadi motivasi besar bagi kami di Diskominfotik Riau untuk terus meningkatkan kualitas konten serta memperluas jangkauan informasi publik,” ujar Teza Darsa seusai menerima penghargaan.
Ia menambahkan, pencapaian tersebut menjadi dorongan bagi Pemprov Riau untuk memastikan seluruh informasi pembangunan dan kebijakan dapat tersampaikan secara efektif, akurat, dan transparan kepada masyarakat.
Dalam kategori yang sama, Pemerintah Kabupaten Bantul meraih predikat Terbaik II, sementara Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berhasil menyabet posisi Terbaik I.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh insan kehumasan di berbagai instansi atas komitmen berkelanjutan mereka dalam memperkuat komunikasi publik di Indonesia.
“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya. Dengan semangat kolaboratif dan kreativitas tinggi, insan kehumasan telah mengomunikasikan kerja pemerintah sebagai bentuk laporan dan akuntabilitas kepada rakyat,” ujar Meutya.
Ia menegaskan bahwa komunikasi publik bukan sekadar pelengkap birokrasi, tetapi merupakan bagian penting dari denyut nadi pembangunan nasional.
“Tema AMH 2025, Kolaborasi Humas Satu Suara untuk Indonesia Maju, sangat relevan dengan kondisi saat ini. Tantangan terbesar bukan lagi bagaimana menyebarkan informasi, tetapi bagaimana membangun narasi yang substansial, kontekstual, dan berdampak,” tambahnya.
Menurut Meutya, keberhasilan pemerintah dalam menjalankan Asta Cita yang dicanangkan Presiden membutuhkan dukungan kuat dari fungsi kehumasan di setiap lini pemerintahan. “Di sinilah letak kekuatan dari satu suara yang solid,” ujarnya.
Diketahui, Anugerah Media Humas (AMH) merupakan ajang penghargaan tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Kompetisi ini diikuti oleh lembaga kehumasan dari kementerian/lembaga, BUMN/BUMD, perguruan tinggi, hingga pemerintah daerah.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dan inovasi di bidang komunikasi publik, agar informasi pembangunan dapat tersampaikan secara efektif kepada masyarakat. Tahun ini, AMH 2025 menghadirkan beberapa kategori penghargaan, antara lain media sosial, website, kampanye komunikasi publik, media internal, dan media audiovisual.