PEKANBARU – Kualitas udara di Kota Pekanbaru, Riau, pada Kamis (24/7/2025), masuk kategori "Tidak Sehat" bagi kelompok sensitif.
Hal ini disebabkan oleh dominasi polutan particulate matter (PM2.5). Berdasarkan data dari situs pemantau kualitas udara, iqair.com, pada pukul 07.00 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) Pekanbaru tercatat di angka 132.
PM2.5 adalah partikel udara yang berukuran sangat kecil, yaitu 2.5 mikrometer atau kurang, sehingga mudah masuk ke saluran pernapasan dan aliran darah.
Salah satu sumber utama PM2.5 adalah asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Konsentrasi PM2.5 di Pekanbaru pagi ini mencapai 48.2 mikrogram per meter kubik, yang dinilai 9.6 kali lipat dari nilai panduan PM2.5 tahunan WHO.
Atas kondisi ini, iqair.com merekomendasikan beberapa langkah pencegahan, mengurangi aktivitas di luar ruangan, menutup jendela untuk mengurangi masuknya udara kotor, menyalakan penyaring udara (air purifier) dan menggunakan masker saat beraktivitas di luar, khususnya bagi kelompok sensitif.
Polutan PM2.5 dapat menyebabkan gangguan kesehatan jangka pendek seperti iritasi mata, gangguan tenggorokan dan hidung, detak jantung tidak teratur, batuk, nyeri dada, sakit tenggorokan, sesak napas, hingga serangan asma.
Dalam jangka panjang, paparan PM2.5 dapat memicu penyakit pernapasan kronis seperti bronkitis, asma, emfisema, kerusakan jaringan paru-paru, kanker, serangan jantung, stroke, hingga kematian dini, demikian dilansir dari Tribun Pekanbaru. (*)