PEKANBARU – Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai menyelimuti Kota Pekanbaru dalam beberapa hari terakhir. Dampaknya mulai dirasakan warga, khususnya di kawasan Sukajadi.
Puskesmas Melur yang berada di Jalan Melur No.103, Harjosari, mencatat adanya peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dalam dua hari terakhir.
Berdasarkan data yang dihimpun, pada Kamis, 24 Juli 2025, tercatat empat pasien datang berobat dengan keluhan ISPA. Jumlah tersebut bertambah menjadi tujuh pasien pada Jumat, 25 Juli 2025, setelah tiga pasien tambahan datang mengeluhkan gejala serupa.
“Sebagian besar pasien mengeluhkan batuk, pilek, dan sesak napas. Umumnya berasal dari wilayah sekitar Melur dan Sukajadi,” ujar Imelda, staf Tata Usaha Puskesmas Melur, saat diwawancarai pada Jumat (25/7).
Ia membenarkan adanya peningkatan pasien ISPA yang terjadi bertepatan dengan munculnya kabut asap pekat yang menyelimuti wilayah Pekanbaru. Imelda juga menyebut, pasien yang datang bukan hanya orang dewasa, tetapi juga anak-anak yang rentan terpapar polusi udara.
"Kami mengimbau warga untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan dan selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah,” tambahnya.
Selain itu, Puskesmas Melur juga telah melakukan upaya preventif, seperti memberikan edukasi kesehatan kepada warga sekitar dan membuka layanan pemeriksaan ISPA secara maksimal. Petugas kesehatan juga mengingatkan masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh dengan asupan gizi seimbang dan segera memeriksakan diri jika mengalami gejala gangguan pernapasan.
Kabut asap yang muncul terutama terasa pekat pada pagi dan sore hari. Asap ini diduga berasal dari kebakaran hutan dan lahan di beberapa wilayah di Riau, yang terus meluas akibat kondisi cuaca panas dan minimnya hujan.
Puskesmas Melur menjadi salah satu fasilitas layanan kesehatan yang siaga dalam menghadapi dampak kabut asap, mengingat potensi peningkatan jumlah pasien masih bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan. (Mgg)