PEKANBARU — Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, para pedagang bendera musiman di Pekanbaru justru menghadapi kenyataan pahit.
Penjualan bendera Merah Putih merosot tajam, bahkan disebut sebagai yang terburuk dalam beberapa dekade terakhir.
Penurunan ini dipicu oleh berbagai faktor, salah satunya adalah tren bendera bajak laut dari serial anime One Piece.
Seorang pedagang, Muskoto, yang sudah berjualan sejak tahun 1995, tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Ia menyebut tahun ini sebagai masa paling sulit yang pernah ia alami.
"Untuk tahun ini udah merosot kali, udah jauh merosot lah pokoknya. Turun harga penjualannya, penghasilnya pun berkurang, harga pun udah nggak stabil lagi. Ditambah peminat masyarakat terhadap bendera merah putih ini pun menurun," ujarnya, Selasa (5/8/2025).
Muskoto menjelaskan, harga umbul-umbul yang biasanya dijual Rp600.000 per kodi, kini hanya laku di kisaran Rp450.000. Padahal tahun lalu, ia masih bisa menjualnya hingga Rp700.000.
"Kalau dulu bisa dapat untung sampai 10 persen, sekarang tinggal 2,5 persen. Sangat-sangat menurun dibanding tahun lalu," jelasnya.
Selain tekanan ekonomi dan ketidakstabilan harga bahan baku, tren bendera One Piece yang viral di media sosial dianggap ikut memengaruhi pasar.
Bendera dengan lambang bajak laut tersebut kini banyak dicari dan digunakan sebagai dekorasi alternatif.
"Kalau boleh jujur, sekarang ini memang masih ada yang beli bendera merah putih, tapi ya sedikit. Apalagi ditambah dengan tren bendera One Piece ini kan, semakin merosot dia," ungkap Muskoto.
Meski demikian, para pedagang tetap berharap pada momentum setelah tanggal 10 Agustus.
Berdasarkan pengalaman tahunan, penjualan bendera biasanya meningkat signifikan saat masyarakat mulai mempersiapkan perayaan kemerdekaan di lingkungan rumah, kantor, dan sekolah.
"Biasanya memang baru mulai naik itu tanggal 10 Agustus ke atas. Kalau udah lewat tanggal 17, benderanya kita bersihkan, kita simpan, tahun depan dijual lagi," kata Muskoto.
Harga bendera Merah Putih bervariasi mulai dari Rp20.000 hingga Rp30.000 per lembar, tergantung ukuran.
Namun, jika tren pop culture terus mendominasi dan minat terhadap simbol nasional menurun, para pedagang musiman dikhawatirkan akan semakin sulit bersaing.
Penulis: Dini Rahmadanti
Editor: M Iqbal