PEKANBARU – Banjir yang kerap melanda Jalan HM Nur, Kelurahan Limbungan, Kecamatan Rumbai Pesisir, kembali menimbulkan dampak serius bagi masyarakat.
Tidak hanya merusak lingkungan, kondisi ini juga membuat sejumlah warga memilih meninggalkan rumah mereka karena tak sanggup lagi bertahan menghadapi banjir yang terjadi hampir setiap kali hujan turun dengan intensitas tinggi.
Pantauan di lokasi, sejumlah rumah tampak kosong dan terbengkalai. Banyak bangunan mengalami kerusakan, bahkan sebagian sudah miring akibat terendam air dalam waktu yang lama. Kondisi inilah yang membuat kawasan tersebut kini terkesan sunyi dan tidak terawat.
Salah seorang warga setempat, Dani, mengungkapkan bahwa persoalan banjir di wilayah itu sudah berlangsung menahun tanpa adanya langkah penanganan nyata. Ia menyebut, sebagian besar rumah yang ditinggalkan pemiliknya kini tidak lagi layak huni karena terendam banjir berulang.
"Setiap hujan deras kawasan ini pasti banjir. Banyak rumah yang miring dan rusak sampai ditinggalkan pemiliknya. Orang sudah trauma tinggal di sini karena setiap turun hujan air pasti naik," ujar Dani, Rabu (17/12/2025).
Dani menambahkan, salah satu pemicu utama banjir tersebut adalah menyempitnya aliran parit besar Sembilang. Pembangunan ruko-ruko di sekitar kawasan disebut membuat aliran air terhambat hingga akhirnya meluap ke permukiman warga.
Menurutnya, masyarakat telah berkali-kali menyampaikan keluhan kepada pihak terkait. Namun hingga kini belum ada tanda-tanda langkah nyata untuk menuntaskan persoalan tersebut.
"Harapan kami pemerintah bisa serius menangani masalah banjir ini. Cobalah datang saat hujan, lihat langsung bagaimana kondisi kami di sini," tambahnya.
Warga berharap Pemerintah Kota Pekanbaru dapat segera mencari solusi permanen agar kawasan tersebut kembali layak dihuni dan aktivitas masyarakat dapat berjalan normal tanpa ancaman banjir setiap waktu.