PEKANBARU - Para guru berstatus CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Provinsi Riau menyuarakan harapan agar Tambahan Penghasilan (Tamsil) segera dicairkan.
Meski nominalnya tidak besar, Tamsil dinilai sangat membantu, khususnya bagi guru yang telah memiliki sertifikat pendidik (Serdik) di jenjang SMA, SMK, dan SLB Negeri.
Ketua ASN PPPK Guru 2022 Provinsi Riau, Eko Wibowo atau yang akrab disapa Ekowi, mengungkapkan bahwa Tamsil merupakan hak para guru yang telah bersertifikat, dan pencairannya sangat dinantikan.
Ia menyebutkan bahwa Tamsil dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tersebut seyogianya cair sejak Januari hingga Juni 2025, namun hingga kini sebagian guru belum menerimanya.
“Informasinya, pencairan Tamsil bagi guru CPNS dan PPPK yang sudah bersertifikat akan dilakukan Juli ini. Namun sampai September, banyak guru masih menunggu kepastiannya. Kami berharap Tamsil Januari sampai Juni bisa segera dicairkan,” ujar Ekowi, Senin (8/9/2025).
Sementara itu, ia menambahkan bahwa Tamsil bagi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang mengajar di sekolah umum sudah mulai dicairkan. Namun, banyak guru mata pelajaran umum lainnya yang masih menanti pencairan tersebut.
Meski tidak seberapa secara nominal, Tamsil disebut sangat berarti bagi para guru, terutama dalam membantu kebutuhan sehari-hari seperti transportasi.
"Jangan lihat dari besar-kecilnya, tapi ini bentuk perhatian negara terhadap kami. Setidaknya cukup untuk membantu ongkos ke sekolah setiap hari,” kata Ekowi.
Ekowi yang juga dikenal sebagai salah satu tokoh muda pendidikan di Riau menekankan pentingnya pemerintah pusat untuk terus meningkatkan kesejahteraan guru, tidak hanya yang telah memiliki Serdik, tetapi juga mereka yang belum tersertifikasi.
"Kami berharap ke depan, Tamsil ini tidak hanya dinaikkan jumlahnya, tapi juga diperluas penerimanya. Masih banyak guru CPNS dan PPPK yang belum bersertifikat, padahal semangat dan beban kerjanya sama,” jelasnya.
Menurut Ekowi, Tamsil adalah salah satu instrumen penting dalam mendongkrak motivasi dan kualitas pengajaran di sekolah. Jika kesejahteraan guru meningkat, maka kualitas pendidikan juga akan ikut terangkat.
“Kalau guru sejahtera, kualitas pengajaran dan motivasi mereka juga akan meningkat. Ini investasi jangka panjang untuk masa depan pendidikan di Riau,” tutupnya.