PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau resmi meluncurkan Program Pembinaan Pelajar Riau dengan metode Spritual Quotient Training (P3R-SQT), Sabtu (11/10/2025).
Peluncuran itu dihadiri Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau Erisman Yahya di Masjid Al-Maqari, Komplek Bandar Seni Raja Ali Haji, Purna MTQ, Kota Pekanbaru.
Dalam sambutannya, Erisman Yahya menyampaikan bahwa Gubernur Riau Abdul Wahid sangat mengapresiasi dan memberi dukungan penuh adanya program P3R-SQT ini.
Dalam pelaksanaan program ini, Gubri Wahid menekankan empat hal penting dalam pembelajarannya, yakni pembelajaran tahsin Alquran, fiqih, akidah, dan pendidikan akhlak.
"Gubri menginginkan dalam P3R-SQT peserta didik diajarkan tahsin Al-Quran, karena barangkali masih banyak siswa-siswi yang belum bisa atau belum bagus bacaan Alqurannya, sehingga dengan program tersebut siswa semakin lancar dalam membaca Alquran," kata Erisman.
Kemudian, Gubri ingin adanya pembimbingan pengetahuan siswa tentang fiqih. Hal tersebut bertujuan agar para pelajar yang mengikuti program itu juga paham mana yang halal mana yang haram, mana yang wajib mana yang sunah, mana yang mubah dan lain sebagainya.
"Sehingga anak didik kita bisa mengerti hukum-hukum dalam agama Islam," lanjutnya.
Erisman Yahya menambahkan, Gubri Wahid juga ingin peserta didik diajari tentang akidah, agar tentunya anak didik peserta program P3R-SQT ini dibekali dengan akidah yang benar, sesuai dengan Alquran dan Sunnah Rasulullah.
Kemudian, peserta didik juga harus dibekali dengan pendidikan akhlak yang baik. Sebab jelas Erisman, ilmu yang hebat, ataupun pengetahuan yang bagus tanpa adab dan etika, akhlak yang baik tidak ada gunanya dan tidak ada manfaatnya.
"Jadi Oleh karena itu mudah-mudahan sekali lagi kami berharap P3R-SQT ini benar-benar bermanfaat dan mudah-mudahan betul-betul anak didik kita ini kedepan akan menjadi orang-orang yang bermanfaat bagi bangsa, negara dan juga agama kita," tutupnya.
Diketahui, pada tahap awalnya program yang dikenal dengan "Pelajar Masuk Masjid Bersama Gubernur Riau" ini diikuti oleh sebanyak 120 pelajar SMA dan SMK dan 30 guru pendamping.