PEKANBARU - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, SF Hariyanto menekankan, keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026.
Ia menginstruksikan pemasangan rambu-rambu peringatan di seluruh kawasan wisata, terutama di wilayah yang rawan banjir dan longsor.
Arahan tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi bersama pemerintah kabupaten/kota, aparat keamanan, serta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Riau di Gedung Daerah Balai Serindit, Pekanbaru, Senin (8/12/2025).
SF Hariyanto mengungkapkan, berdasarkan informasi dari BMKG, potensi cuaca ekstrem masih tinggi menjelang akhir tahun.
Kondisi ini, menurutnya, harus diantisipasi secara serius agar tidak menimbulkan korban jiwa.
“Keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama. Jangan memaksakan aktivitas wisata ke daerah yang berisiko,” tegasnya.
Ia meminta pemerintah daerah, pengelola wisata, dan unsur pengamanan memasang rambu peringatan yang jelas di titik-titik rawan, termasuk penanda kawasan berbahaya dan jalur evakuasi aman. Pengawasan intensif juga diperintahkan selama periode libur panjang.
Selain itu, kepala daerah diimbau segera menerbitkan surat edaran kepada masyarakat agar tidak mengunjungi destinasi wisata yang berpotensi terdampak banjir dan longsor.
Dalam rangka pengamanan Nataru 2026, Plt Gubernur Riau juga meminta Polda Riau dan jajaran TNI menjaga stabilitas keamanan di kawasan wisata, serta mengantisipasi risiko kecelakaan lalu lintas dan bencana alam.
Posko terpadu Nataru diminta berfungsi optimal sebagai pusat kendali lapangan, yang dilengkapi pemantauan arus kendaraan, pemeriksaan kesehatan, serta pengecekan keselamatan wisatawan oleh kepolisian dan tenaga medis.
“Apabila berdasarkan rekomendasi BMKG kondisi cuaca dinilai berbahaya, maka aktivitas dan perjalanan wisata harus ditunda demi menghindari risiko yang tidak diinginkan,” tutupnya.