SINABOI - Penghulu Sungai Nyamuk, Daryamin, menyampaikan harapan besar agar lebih banyak proyek pembangunan dapat masuk ke wilayahnya. Menurutnya, masyarakat Sungai Nyamuk dikenal ramah, cantik, dan ganteng, meski nama daerahnya terdengar seram.
Ia berharap tahun depan setidaknya enam proyek bisa direalisasikan, terutama untuk kebutuhan infrastruktur jalan menuju perkebunan serta normalisasi sungai.
Daryamin menuturkan, dari anggaran Rp1 miliar yang diterima, hanya sekitar Rp180 juta yang dialokasikan untuk pembangunan. Jika dibagi ke seluruh RT di Sungai Nyamuk, masing-masing hanya memperoleh Rp9 juta.
"Dengan anggaran sebesar itu, pembangunan apa yang bisa dilakukan? Kami sangat berharap ada tambahan proyek demi kesejahteraan masyarakat," ujarnya saat menyampaikan kata sambutan pada reses masa sidang III Anggota DPRD Rohil, Herkoni S.Pdi, Minggu (7/12) siang.
Menanggapi Hal itu, Komisi A DPRD yang membidangi pemerintahan dan hukum, Herkoni hadir langsung ke Sungai Nyamuk untuk menjemput aspirasi masyarakat di daerah pemilihan masing-masing. Kehadiran mereka menjadi wadah bagi warga untuk menyampaikan kebutuhan yang mendesak.
Selain soal infrastruktur, masyarakat juga mendapat informasi mengenai fasilitas kesehatan. Perwakilan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyampaikan bahwa mereka telah menyiapkan rumah singgah bagi warga yang ingin berobat ke Pekanbaru. Warga dipersilakan menghubungi pihak terkait agar bisa mendapatkan kamar saat menjalani pengobatan.
Efendi, salah seorang tokoh masyarakat, menambahkan bahwa pihaknya memahami keterbatasan pokok pikiran (pokir) dewan. Namun, ia menyoroti kondisi jalan yang cepat rusak akibat banyaknya kendaraan dengan tonase berlebih.
"Sebagian pelaku usaha memang sudah berkontribusi, tetapi beban kendaraan yang masuk membuat jalan tidak bertahan lama," katanya.
Sementara itu, Sunarti, Kepala TK Nurhasannah, turut menyampaikan aspirasi terkait dunia pendidikan. Ia menjelaskan bahwa sekolah yang berdiri sejak 13 tahun lalu awalnya menumpang di SD 007 Serusa Mati. Pada 2017, masyarakat bergotong royong mendirikan bangunan sederhana tanpa dinding.
Berbekal dana koperasi sebesar Rp80 juta, TK Nurhasannah kini sudah memiliki bangunan berdinding. Meski demikian, pihak sekolah masih membutuhkan dukungan tambahan berupa pembangunan lapangan sekolah dengan luas sekitar 10 meter.
"Kami berharap bantuan ini bisa terealisasi demi kenyamanan anak-anak belajar," ungkap Sunarti.
Aspirasi yang disampaikan masyarakat Sungai Nyamuk mencakup berbagai sektor, mulai dari infrastruktur, kesehatan, hingga pendidikan. Komisi A DPRD berjanji akan menindaklanjuti masukan tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan pembangunan daerah ke depan.