JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) membentuk tim khusus untuk mengusut kasus dugaan keracunan yang dialami ribuan siswa setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah.
Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, mengatakan pembentukan tim investigasi merupakan tindak lanjut atas penugasannya dari Presiden Prabowo Subianto.
“Investigasi ini terkait kasus dugaan keracunan. Saya sebut dugaan karena belum tentu semua kasus yang muncul benar-benar akibat MBG. Tim investigasi akan memeriksa dugaan keracunan sekaligus melakukan evaluasi pada menu makanan serta dapur penyedia,” ujar Nanik dalam konferensi pers di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025).
Menurutnya, tim investigasi akan menelusuri rantai penyediaan makanan mulai dari bahan baku, proses memasak, hingga pemeriksaan sampel makanan yang disimpan oleh dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Tim investigasi terdiri dari ahli kimia, farmasi, dan tenaga kesehatan. Ini untuk mempercepat temuan sambil menunggu hasil pemeriksaan BPOM, agar masyarakat segera mendapatkan kepastian,” jelas Nanik.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, sebelumnya menyebutkan terdapat 4.711 kasus dugaan keracunan peserta program MBG di berbagai wilayah.
Wilayah I (Sumatra): 1.281 kasus
Wilayah II (Jawa): 2.606 kasus dalam 27 kejadian
Wilayah III (Kalimantan, Sulawesi, Papua): 824 kasus dalam 11 kejadian
“Kami sangat menyesalkan kejadian ini dan menyampaikan keprihatinan yang mendalam,” ujar Dadan.
Program MBG merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan gizi anak bangsa. Namun, munculnya dugaan keracunan massal ini menimbulkan perhatian serius dari publik dan pemangku kepentingan.