JAKARTA – PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), emiten sektor perkebunan kelapa sawit, membukukan kinerja keuangan yang solid sepanjang tahun 2024. Perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar Rp21,82 triliun, tumbuh 5% secara tahunan (year-on-year), dengan laba bersih naik 9% menjadi Rp1,15 triliun dari sebelumnya Rp1,06 triliun.
Pertumbuhan ini didorong oleh strategi efisiensi biaya, peningkatan keunggulan operasional, serta inovasi dalam proses produksi yang mengedepankan prinsip keberlanjutan. Komitmen tersebut dituangkan secara transparan melalui penerbitan Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan yang disusun secara berkala.
Komitmen Transparansi dan ESG
Founder Stocknow.id dan analis pasar modal, Hendra Wardana, menilai AALI sebagai emiten matang yang tidak hanya unggul dalam kinerja finansial, tetapi juga konsisten dalam keterbukaan informasi dan tanggung jawab lingkungan.
“Saat ini, keberlanjutan menjadi standar baru dalam dunia investasi. AALI sudah memenuhi prinsip tersebut dengan baik, melalui laporan keberlanjutan tahunan dan kuartalan yang terstruktur,” ujar Hendra.
Ia menambahkan, keberadaan laporan keberlanjutan memperkuat kinerja Environmental, Social, and Governance (ESG) perusahaan di mata investor, baik domestik maupun global. “AALI layak dilirik sebagai emiten hijau yang mendukung investasi berkelanjutan,” ujarnya.
Kewajiban Hukum dan Akuntabilitas Publik
Guru Besar Hukum Universitas Islam Indonesia, Sri Wartini, menyebut sustainability report menjadi instrumen penting untuk menilai tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan publik.
“Laporan keberlanjutan memungkinkan publik mengakses informasi strategis terkait kebijakan, perlindungan lingkungan, serta penghormatan terhadap hak masyarakat,” jelas Sri.
Ia juga menekankan bahwa keterbukaan ini merupakan kewajiban hukum berdasarkan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), termasuk POJK No. 51/2017 dan SEOJK No. 16/2021. “Laporan ini juga membantu menghindari praktik greenwashing,” tambahnya.
Standar Global dan Aspirasi 2030
Sejak tahun 2009, AALI telah menerbitkan laporan keberlanjutan sebagai wujud akuntabilitas kepada publik. Laporan tersebut disusun berdasarkan standar OJK dan mengacu pada pedoman Global Reporting Initiative (GRI), yang meliputi prinsip transparansi seperti akurasi, keseimbangan, dan konteks keberlanjutan.
Vice President Investor Relations and Public Affairs Astra Agro, Fenny Sofyan, menyatakan bahwa perusahaan telah memiliki kebijakan keberlanjutan yang komprehensif.
“Komitmen kami meliputi prinsip tanpa deforestasi, perlindungan lahan gambut, serta penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia. Semua itu terangkum dalam Astra Agro Sustainability Aspirations 2030,” ungkap Fenny.
Apresiasi dari Kalangan Lingkungan
Direktur Eksekutif Yayasan Ekologi Nusantara Lestari (EKONESIA), Azmi Sirajudin, memberikan apresiasi terhadap langkah strategis Astra Agro dalam menerapkan prinsip keberlanjutan yang berbasis etika.
“Kami melihat langkah ini sebagai terobosan yang positif di industri sawit. Resolusi yang dibangun AALI menunjukkan niat baik untuk menjadi perusahaan yang bertanggung jawab secara ekologis dan sosial,” kata Azmi., seperti yang dilansir dari wartaekonomi.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :