PEKANBARU - Pemprov Riau memastikan pembangunan kembali jembatan yang roboh di Kabupaten Kepulauan Meranti akan direalisasikan pada tahun 2026.
Kepastian tersebut menyusul telah dialokasikannya anggaran dalam APBD Riau 2026, menyikapi kesulitan masyarakat yang hingga kini harus menyeberang sungai menggunakan sampan.
Anggota Komisi IV DPRD Riau, Khairul Umam menegaskan, pembangunan jembatan tersebut menjadi prioritas karena akses itu merupakan jalur vital aktivitas warga. Jembatan yang ambruk dinilai sudah tidak dapat difungsikan sama sekali.
“Kami sudah perjuangkan agar beberapa jalan termasuk jembatan yang putus di Meranti untuk diperbaiki. Jembatan yang roboh itu kita anggarkan tahun 2026,” ujar Khairul Umam.
Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD Riau itu menjelaskan, Pemprov Riau telah menyiapkan anggaran khusus untuk pembangunan ulang jembatan tersebut.
Meski demikian, ia mengaku belum mengetahui secara rinci nilai anggaran yang dialokasikan.
“Yang jelas, anggarannya sudah masuk. Jembatan itu memang tidak bisa dimanfaatkan lagi karena roboh total. Akhirnya masyarakat hanya menggunakan sampan untuk menyeberang,” tegasnya.
Menurut legislator dari Daerah Pemilihan Bengkalis-Dumai-Meranti itu, kondisi tersebut sangat memberatkan warga, terutama dalam aktivitas ekonomi, pendidikan, dan layanan dasar lainnya.
Oleh karena itu, pembangunan kembali jembatan dinilai mendesak untuk segera direalisasikan.
Selain Kepulauan Meranti, Komisi IV DPRD Riau juga memastikan perhatian serupa diberikan terhadap infrastruktur jembatan rusak di wilayah lain. Salah satunya di Kabupaten Rohul.
“Tidak hanya yang di Meranti dimasukkan dalam APBD, jembatan di Rohul juga mendapatkan suntikan dana dari APBD Riau,” pungkasnya.