PEKANBARU – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto mulai memberikan manfaat nyata bagi ratusan sekolah di Provinsi Riau, dari tingkat RA, TK, hingga SMA.
Menariknya, bukan hanya jangkauan program yang mendapat sorotan, tetapi juga sistem pengawasan ketat untuk memastikan kualitas makanan yang disajikan bagi siswa.
Wakil Kepala Regional Badan Gizi Nasional Riau, Larisa Jusifani, menyampaikan hingga kini telah tersedia 160 dapur MBG di 12 kabupaten/kota, dengan sekitar 100 dapur sudah beroperasi aktif.
Satu dapur mampu melayani hingga 3.000 siswa, mencakup 4–20 sekolah sekaligus. Dengan perhitungan tersebut, program ini telah menjangkau lebih dari 300 ribu siswa di Riau.
"Prinsip utama program ini adalah keamanan dan mutu gizi. Setiap dapur tidak hanya diawasi oleh ahli gizi, tetapi juga dilengkapi CCTV untuk memastikan proses pengolahan sesuai standar. Bahkan, setiap menu yang didistribusikan diambil sampelnya untuk disimpan sebagai bahan evaluasi," jelas Larisa, Minggu (21/9/2025).
Larisa menambahkan, pemilihan sekolah penerima MBG mempertimbangkan jarak dengan dapur agar makanan tetap segar saat tiba di tangan siswa.
Selain itu, data penerima terus diperbarui seiring bertambahnya sekolah yang bergabung. Rekapitulasi dilakukan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjadi pusat koordinasi tiap dapur.
Terbaru, program MBG sudah berjalan di SMAN 5 dan SMAN 15 Pekanbaru, Rabu (17/9/2025). Para siswa menerima ompreng berisi menu lengkap: nasi putih, ayam, tempe, sayuran, dan buah segar.
Menurut Larisa, program MBG bukan hanya membantu pemenuhan gizi harian siswa, melainkan juga strategi jangka panjang untuk meningkatkan kesehatan generasi muda sekaligus mendukung konsentrasi belajar.
"Pengawasan yang ketat ini penting, karena keberhasilan program bukan sekadar pada distribusi makanan, tetapi juga pada kualitas dan keamanan gizi yang dikonsumsi anak-anak," tegasnya.