www.halloriau.com


BREAKING NEWS :
Serangan Harimau Sumatera di Pelalawan, BBKSDA Riau Turunkan Tim Mitigasi ke TKP
Otonomi
Pekanbaru | Dumai | Inhu | Kuansing | Inhil | Kampar | Pelalawan | Rohul | Bengkalis | Siak | Rohil | Meranti
 


Dirjen PHL dan APHI Riau Gelar Dialog Bahas Solusi dan Strategi Atasi Karhutla
Jumat, 01 Agustus 2025 - 15:39:39 WIB
Dirjen PHL bersama APHI Riau gelar dialog atasi Karhutla di Bumi Lancang Kuning (foto/ist)
Dirjen PHL bersama APHI Riau gelar dialog atasi Karhutla di Bumi Lancang Kuning (foto/ist)

PEKANBARU – Memasuki musim kemarau, ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali membayangi Provinsi Riau. Masalah klasik ini kembali menjadi sorotan dalam rapat koordinasi yang melibatkan Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari (PHL), Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau, Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Komda Riau, serta para pemilik izin Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PBPH), Kamis (31/7/2025).

Rapat tersebut mengungkap sejumlah faktor utama penyebab karhutla, terutama fragmentasi lahan dan konflik tenurial yang semakin memperparah pengelolaan kawasan hutan.

“Riau mencatat fragmentasi lahan PBPH tertinggi secara nasional, yakni sebesar 21%. Ini banyak disebabkan oleh tumpang tindih kebijakan pemerintah, perambahan, hingga munculnya sawit dan tambang ilegal,” ujar Dirjen PHL, Laksmi Wijayanti.

Menurut Laksmi, akibat fragmentasi ini, sebagian besar kawasan PBPH tidak lagi terkelola secara optimal. Beberapa di antaranya bahkan tidak lagi berada di bawah kendali perusahaan resmi, sehingga memicu konflik kepemilikan dan membuka celah terjadinya pembakaran liar.

Kondisi ini diperparah dengan kebijakan seperti PPKH, TORA, dan alih fungsi lahan (APL), yang membuat batas pengelolaan hutan menjadi semakin kabur. Tak jarang, kawasan PBPH kini dikuasai oleh aktivitas ilegal, mulai dari perkebunan sawit tak berizin hingga penambangan liar.

Pemerintah mendorong pemegang izin PBPH untuk tidak hanya fokus pada operasional bisnis, tetapi juga turut berperan aktif dalam edukasi masyarakat, sosialisasi bahaya karhutla, serta pemberdayaan warga sekitar hutan.

"Kalau kebakaran sudah terjadi, respons pemadaman harus cepat. Tapi pencegahan tetap kunci utama. PBPH tidak boleh pasif,” tegas Laksmi.

Ketua APHI Komda Riau, Muller Tampubolon, menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif antar-pemangku kepentingan dalam menangani karhutla. Ia menyarankan agar saat terjadi kebakaran, groundcheck dilakukan secara bersama oleh pihak-pihak terkait, karena objek yang dikunjungi adalah subjek hukum yang sama.

"Koordinasi lapangan sangat penting agar data akurat dan penanganan tidak tumpang tindih,” ujar Muller.

Dalam dialog tersebut, sejumlah langkah dan solusi konkrit telah dirumuskan, antara lain penguatan posko siaga karhutla dan kolaborasi lintas sektor.

Kemudian konsolidasi spasial dan rasionalisasi pengelolaan PBPH. Juga penguatan peran Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dan pemerintah daerah. Serta penyelesaian konflik tenurial melalui skema kemitraan kehutanan dan multi-usaha.

Termasuk penegakan hukum terhadap korporasi dan masyarakat yang terbukti membakar. Juga optimalisasi pemanfaatan teknologi dan digitalisasi RKUHP. Serta revisi regulasi kehutanan dan sinkronisasi data spasial antar-kementerian.

Forum dialog tersebut menegaskan bahwa penanganan karhutla dan pengelolaan PBPH tidak bisa lagi dilakukan secara sektoral. Diperlukan pendekatan komprehensif, kolaboratif, dan berbasis data untuk menekan potensi karhutla, khususnya di wilayah-wilayah rawan seperti Riau.

“Tanpa penegakan hukum yang tegas, kebijakan yang selaras, dan penyelesaian konflik lahan, upaya kita akan sia-sia,” tutup Laksmi. (rilis)



Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Ilustrasi serangan harimau Sumatera di Pelalawan, BBKSDA Riau turunkan tim mitigasi ke lokasi (foto/int)Serangan Harimau Sumatera di Pelalawan, BBKSDA Riau Turunkan Tim Mitigasi ke TKP
Innova Zenix Hybrid.Toyota Catat 4.250 SPK di GIIAS 2025, Innova Zenix Hybrid Jadi Kontributor Terbesar
Pemko Pekanbaru tertibkan truk masuk kota (foto/MCR)Ini Daftar Jalan di Pekanbaru yang Dilarang Dilintasi Truk
Belantara Foundation dan mahasiswa Jepang hijaukan Riau lewat aksi tanam pohon (foto/ist)Peringati HKAN 2025, Pelajar Jepang Tanam Meranti di Taman Hutan Riau
Runding budaya dan wisata Indragiri di Mizu Coffee dihadiri Bupati Inhu Ade (foto/andri)Runding Budaya dan Wisata Indragiri di Mizu Coffee, Bupati Ade Ajak Hidupkan Ini
  Ilustrasi Pemkab Kuansing Rakor bahas pengelolaan retribusi parkir Festival Pacu Jalur 2025 (foto/MCRiau)Antisipasi Kebocoran Retribusi Parkir di Festival Pacu Jalur, Pemkab Kuansing Libatkan Pihak Ketiga
Riswansyah resmi nahkodai KONI Rokan Hilir periode 2025–2029 (foto/afrizal)Riswansyah Resmi Nahkodai KONI Rohil Periode 2025–2029
Bunga mirip sakura bermekaran di HR Soebrantas, Kota Pekanbaru (foto/Yuni)Mirip Luar Negeri, Bunga Terompet Emas Tabebuya Hiasi Jalanan Pekanbaru
Riau jadi penyumbang terbesar titik lanas di Sumatera (foto/int)Riau Penyumbang Terbesar Hotspot di Sumatera, 132 Titik Membara di Rohil
Tiga calon Sekdaprov Riau, Syahrial Abdi (kiri), Yusfa Hendri, dan Jafrinaldi (foto/int)Masih di Kemendagri, Hasil Akhir Calon Sekdaprov Riau Belum Keluar
Komentar Anda :

 
 
 
Potret Lensa
Konsolidasi Kesiapsiagaan Personel dan Peralatan Pengendalian Kebakaran Hutan di Riau dan Sumbar
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2025 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved