PEKANBARU - Hujan yang sempat mengguyur sebagian wilayah Riau dalam beberapa hari terakhir membawa harapan akan padamnya bara yang menghanguskan lahan dan hutan. Namun, kenyataan di lapangan berkata lain. Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih terus terjadi, bahkan di atas tanah yang terlihat basah sekalipun.
Asap pekat masih mengepul dari balik semak dan ilalang, menyelimuti udara pagi dengan aroma hangus. Lahan gambut yang mudah terbakar menjadi tantangan utama dalam proses pemadaman.
Petugas gabungan, termasuk Manggala Agni, BPBD, TNI/Polri, dan relawan, tetap siaga di garis depan, berjuang melawan panas dan tebalnya asap demi mencegah api merambat ke pemukiman warga.
Koordinator Manggala Agni Provinsi Riau, Edwin Putra, membenarkan bahwa hingga saat ini kebakaran masih terjadi di sejumlah titik di Riau.
“Kebakaran hutan dan lahan masih terpantau di delapan kabupaten/kota. Kami terus melakukan pemadaman dan pendinginan di beberapa lokasi yang rawan,” kata Edwin saat dikonfirmasi, Minggu (3/8/2025).
Delapan daerah yang masih terdeteksi titik api (hotspot) antara lain:
- Kampar (Desa Rimbo Panjang)
- Kota Dumai (Kelurahan Bagan Keladi)
- Bengkalis (Desa Pematang Pudu)
- Rokan Hilir (Kelurahan Simpang Kanan)
- Kepulauan Meranti (Desa Tanjung Peranap)
- Indragiri Hilir (Desa Bayas Jaya)
- Indragiri Hulu (Desa Penyaguan)
- Pelalawan (Desa Pulau Muda)
“Sebagian besar titik api sudah kami kendalikan, namun beberapa masih kami awasi ketat agar tidak menyala kembali. Proses ini membutuhkan kerja keras dan kesabaran,” tambah Edwin.
Hingga hari ini, Provinsi Riau masih berstatus Tanggap Darurat Karhutla, yang ditetapkan sejak 22 Juli 2025 dan berlaku hingga 4 Agustus 2025. Status ini memungkinkan pengerahan sumber daya tambahan, termasuk helikopter water bombing dan personel gabungan lintas sektor.
Edwin juga menegaskan pentingnya peran serta masyarakat dalam pencegahan kebakaran, terutama dengan tidak melakukan pembakaran lahan atau sampah sembarangan.
“Dalam kondisi cuaca ekstrem seperti sekarang, pembakaran sekecil apapun bisa berujung pada kebakaran besar. Kami imbau seluruh masyarakat untuk lebih waspada dan segera melapor jika menemukan titik api,” ujarnya, seperti yang dilansir dari tribunnews.(*)