Miliki 5,4 Juta Ha Kawasan Hutan, Gubri Minta Dorongan Menhut Terkait Pengelolaan
PEKANBARU - Menteri Kehutanan RI Raja Juli Antoni menjalankan prosesi upacara adat tepuk tepung tawar di Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau saat kunker ke Provinsi Riau, Kamis (24/4/2025).
Prosesi tersebut diawali dengan tepuk tepung tawar oleh Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAM Riau, Marjohan Yusuf dilanjutkan Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAM Riau Taufik Ikram Jamil.
Turut hadir Gubernur Riau, Abdul Wahid, Kapolda Riau Inspektur Jenderal (Irjen) Pol Herry Heryawan dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Riau.
Gubri Abdul Wahid dalam sambutannya menyebutkan kegiatan ini bukan hanya acara seremonial semata. Hal ini merupakan warisan adat yang kaya makna.
"lni adalah lambang penyambutan yang agung dalam budaya Melayu. Sebagai tanda doa restu, pelindung dari mara bahaya, dan harapan agar segala langkah diberkahi Allah Yang Maha Esa," kata Abdul Wahid.
"Hari ini, kita merasa sangat berbahagia. Sebab, yang disambut bukanlah sembarang tamu. Beliau adalah putra jati Melayu Riau Tuan Raja Juli Antoni, yang telah dititahkan mengemban amanah besar sebagai Menteri Kehutanan Republik Indonesia," ungkapnya.
Dikatakan Abdul Wahid, masyarakat Riau saat ini menaruh harapan kepada Menhut Raja Juli Antoni. Mengingat Riau memiliki kawasan hutan seluas 5,4 juta hektare dengan ragam pengelolaannya.
"Kita memiliki kawasan hutan seluas lebih kurang 5,4 juta hektare, dengan ragam tantangan dalam pengelolaannya, dari kebun dalam kawasan, kebakaran, hingga persoalan sosial dan pendanaan. Semuanya itu membutuhkan perhatian dan sokongan," ungkapnya.
Mantan anggota DPR RI itu mengatakan kehadiran Raja Juli Antoni sebagai Menteri Kehutanan, tentu akan membuka jalan baru dalam penyelesaian permasalah hutan di Riau.
"Kami percaya, di tangan seorang anak negeri
seperti Tuan Menteri, akan terbuka jalan baru dalam menyelesaikan permasalahan kehutanan di Riau. Kami berharap, Kementerian Kehutanan dapat menjadi jembatan antara Provinsi Riau dengan dunia luar. Membuka ruang kerja sama pendanaan, baik dari mitra bilateral maupun multilateral. Dan yang terutama agar pengelolaan kawasan hutan dapat benar-benar membawa kesejahteraan bagi masyarakat, khususnya
adat dan tempatan," sebutnya.
Meskipun telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengakses peluang-peluang pendanaan, dikatakan Wahid Pemerintah Provinsi Riau tetap memerlukan dorongan dan dukungan pemerintah pusat.
"Maka itu, besar harapan kami kepada Tuan Menteri. Sebagai anak jati Riau, untuk membawa suara kami ke meja nasional dan internasional," pungkasnya.
Penulis: Yuni
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :